Liputan6.com, New York - Setelah sembilan bulan menduduki kursi orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipandang masih harus berjuang gigih melawan oposisinya di parlemen. Kondisi ini dipandang para investor menghambat kemajuan reformasi yang direncanakannya termasuk Undang-undang anti korupsi dan program infrastruktur yang didorong BUMN seperti dikampanyekan sebelumnya.
"Untuk mulai membersihkan rintangan seperti itu, Jokowi harus merombak kabinetnya. Tapi apakah kabinet yang baru menuju ke arah yang lebih baik atau lebih buruk adalah masalah politik terbesar untuk 2015 ini," ungkap laporan IMA Asia seperti dilansir dari CNBC, Selasa (28/7/2015).
Ketidakpastian prospek politik dan ekonomi Indonesia ke depan ternyata membuat para investor khawatir. Hal itu pula yang akhirnya menekan rupiah hingga jatuh ke level 13.465 per dolar AS awal pekan ini.
Keruntuhan rupiah tersebut merupakan yang ke tujuh kalinya terjadi dalam dua bulan terakhir setelah sempat diperdagangkan di level terendah sejak krisis finansial 1998. Hingga saat ini, nilai tukar rupiah telah melemah sembilan persen terhadap dolar AS dan membuatnya menjadi mata uang dengan kinerja terparah di Asia, setelah Malaysia.
"Presiden Jokowi masih bergulat mengkonsolidasikan posisinya setelah hampir setahun menjabat. Kegagalannya untuk menstabilkan koalisi, meloloskan undang-undang, dan memperbaiki lingkungan investasi lebih lanjut bisa merusak prospek jangka pendek bagi perekonomian," menurut laporan Deutsche Bank pekan lalu.
Meski demikian, perombakan kabinet mungkin lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Para ekonom di Mizuho Bank mengatakan, adanya rumor bahwa reshuffle kabinet Jokowi akan banyak melibatkan PDIP guna meningkatkan pengaruhnya di badang pemerintahan.
Para ekonom di bank tersebut mengaku yakin, perombakan kabinet itu akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Mengutip Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, Selasa (28/7/2015), nilai tukar rupiah melemah ke level 13.460 per dolar AS. Angka tersebut melanjutkan pelemahan rupiah pada perdagangan sehari sebelumnya yang masih berada di level 13.453 per dolar AS. Jika dihitung dari awal bulan, nilai tukar rupiah telah melemah 1,08 persen.
Sementara, data valuta asing Bloomberg mencatat, nilai tukar rupiah tak banyak bergerak dan berkutat di kisaran 13.450 per dolar AS hingga 13.475 per dolar AS pada perdagangan hari ini. Rupiah tercatat dibuka di level 13.462 per dolar AS pada perdagangan hari ini. (Sis/Gdn)
Kecemasan Investor Bikin Rupiah Terpuruk ke 13.465 per Dolar AS
Ketidakpastian prospek politik dan ekonomi Indonesia ke depan ternyata membuat para investor khawatir.
diperbarui 28 Jul 2015, 13:22 WIBDiterbitkan 28 Jul 2015, 13:22 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kevin Diks Disorot Media Jepang: Timnas Indonesia Kini Punya Bek Rasa Striker
Etos Kerja Adalah Perilaku Positif, Pahami Kunci Sukses Meniti Karier Profesional
IHSG Dibuka Melemah, 123 Saham Anjlok
Prabowo Terima Tanda Kehormatan Tertinggi dari Pemerintah Peru
Prabowo dan PM Albanese Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Strategis Indonesia-Australia
Siapa Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra?
9 Arti Mimpi Mau Dibunuh Orang Tapi Gagal, Jangan Terlalu Khawatir
Meta akan Tebar Iklan ke Threads mulai Januari 2025?
Jika Takdir Sudah Ditentukan, Mengapa Harus Berdoa? Begini Nasihat Ustadz Abdul Somad
Pengusaha UMKM yang Punya Kredit Macet Bisa Langsung Minta Dihapus ke Bank
Shin Tae-Yong Peringatkan Timnas Indonesia untuk Fokus dan Nikmati Pertandingan Lawan Jepang, Dilarang Keras Overthinking
KKP Ajak UMKM Jadi Pilar Ekonomi Sirkular untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis