Menteri Yuddy: Keputusan Reshuffle Bukan Desakan Politik

Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi menegaskan, perombakan kabinet kewenangan Presiden.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Agu 2015, 14:10 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2015, 14:10 WIB
Yuddy Chrisnandi
Yuddy Chrisnandi (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi memastikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengumumkan pergantian menteri atau reshuffle kabinet Kerja hari ini.

Yuddy mengatakan, dirinya sudah mendapat undangan via telepon dari protokoler presiden terkait hal ini.

"Saya baru dapat undangan dari protokoler presiden lewat telepon bahwa siang hari ini jam 2 ada pelantikan menteri kabinet baru," ujar Yuddy di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Yuddy menjelaskan, dari informasi yang didapatkan, akan ada enam menteri yang dicopot dari jabatannya. Namun dia mengaku belum tahu siapa saja yang akan dicopot.

"Informasi dari protokol ada enam menteri. Tapi ini bukan kewenangan saya, menterinya siapa saja. Siapa tahu berkurang, bertambah atau malah tidak jadi," lanjut dia.

Dia juga menegaskan, keputusan untuk melakukan reshuffle kabinet ini merupakan keputusan murni dari Presiden Jokowi, tanpa ada campur tangan dari orang lain atau berbau politik. Keputusan ini diambil setelah Presiden menilai kinerja dari masing-masing menteri dalam kabinetnya.

"Sepenuhnya kewenangan Presiden, bukan karena desakan orang lain, bukan karena gonjang-ganjing di media, bukan karena tekanan politik. Semua keputusan Presiden sendiri. Ini sudah melalui tahapan evaliasi yang matang. Presiden sejak dua bulan lalu sudah meminta laporan progres report enam bulan kebelakang dan enam bulan mendatang para menteri," tandasnya. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya