Jurus Pemerintah Agar Produk Ikan Olahan Bisa Bersaing

Pemerintah akan mempercepat proses SNI untuk produk olahan, agar terjamin kualitasnya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Agu 2015, 18:49 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2015, 18:49 WIB
20150803-Musim Kemarau, Produksi Ikan Asin Meningkat -Jakarta
Seorang anak menata ikan asin yang dikeringkan di wilayah kampung nelayan Muara Angke, Jakarta, Senin (3/8/2015). Musim kemarau membuat produksi ikan asin di daerah tersebut meningkat 50 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah ingin mempercepat proses Standar Nasional Indonesia (SNI) pada produk perikanan olahan agar dapat bersaing dengan produk perikanan dari luar negeri.

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Saut P Hutagalung mengatakan, produk perikanan Indonesia yang diproduksi Usaha Kecil Menengah (UKM) saat ini sulit bersaing dengan luar negeri meski dijual di dalam negeri, karena kemasan yang dijual tidak menarik.

"Karena kita cuma pakai plastik dibakar pakai lilin, Malaysia jual produk yang sama tapi kemasan lebih bagus. konsumen membeli yang kemasan bagus padahal kualitasnya belum tentu," kata Saut di kantor KKP, Jakarta, Selasa (18/8/2015).

Saut menambahkan, pemerintah juga akan mempercepat proses SNI untuk produk olahan, agar terjamin kualitasnya dan mampu bersaing dengan produk luar negeri.

"Memang SNI sangat penting kita dorong terutama teman UKM di beberapa produk kita tangani, dalam rangka membendung produk impor, produk kita perkuat supaya konsumen punya pilihan. Kalau produk kita punya mutu baik, aman konsumsi, kemasan bagus, kenapa tidak?" ungkapnya.

Karena itu, instansainya bersama dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN), Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) dan Kementerian Perdagangan akan meringankan proses dan biaya produk perikanan olahan untuk mendapat standarisasi.

"Kami ingin bangun semacam komitmen bersama kami fasilitasi tanpa melanggar aturan. Misalnya biaya laboratorium pengujian kita biayai, tenaga ahli pakai tenaga ahli sendiri," tuturnya.

"Semakin cepat kita lakukan ini semakin baik semakin banyak produk terfasilitasi," pungkasnya. (Pew/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya