Liputan6.com, Jakarta - Ricky Elson, pencipta mobil listrik jenis sedan sport kini tengah bimbang untuk menentukan rencana pengembangan mobil listrik yang dinamakan 'SELO' itu.
Bagaimana tidak, Malaysia telah menyatakan minat untuk membeli prototype SELO dan bakal dikembangkan di sana. Bahkan Negeri Jiran itu siap untuk memboyong Ricky Elson beserta teamnya demi pengembangan mobil listrik itu.
Dalam penryataan Ricky dalam akun Facebook-nya, dia berencana menerima pinangan negeri tetangga demi mewujudkan karyanya tentang generasi terbaru SELO yang sudah dirancangnya.
Advertisement
Namun, sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), Ricky akan memikirkan berusaha melakukan negosiasi dengan Malaysia agar SELO tetap menjadi Made in Indonesia, bukan Made in Malaysia meski dalam pengembangannya dibiayai oleh Malaysia.
"Syarat, proses pembuatan tetap harus di Indonesia. Semoga ada pilihan lain," kata Ricky seperti dikutip Liputan6.com, Sabtu (5/9/2015).
Dia mengakui, apa yang akan diputuskannya tersebut bukan kabar baik bagi sebagian masyarakat Indonesia. Namun, dia mengatakan jalan yang akan ia tempuh tersebut kelak akan menjadi kebanggan untuk Indonesia, meski tidak singkat.
"Saya Insya Allah bersedia, jika ini pilihan yang realistis untuk kami melanjutkan 'karya' ini. Meski ini jalan berputar, untuk negeri kami kelak. Meski pahit," tulisnya.
Diceritakannya, ketertarikan Malayasia meminang SELO berawal dari pertemuan Ricky dengan salah seorang di Kuala Lumpur, Malaysia delapan bulan lalu. Akhirnya, setelah delapan bulan berlalu Ricky mendapat kabar kalau ada keinginan keras mereka untuk mengembangkan mobil listrik bersama Rricky dan team.
Seperti diketahui, 2 tahun lalu, SELO dikembangkan Ricky bersama Menteri BUMN kala itu Dahlan Iskan. Dipamerkan dibeberapa tempat, SELO sempat menjadi ikon dalam ajang internasional APEC di Bali pada tahun 2013.
Namun sayang, ketika dilakukan uji emisi dan berniat untuk diproduksi, SELO bersama dengan mobil listrik-mobil listrik yang dikembangkan BUMN saat itu dinyatakan tidak lolos uji emisi oleh Pemerintah Indonesia.
Lalu, bagaimana nasib mobil listrik di Indonesia? Akankah Indonesia bisa memproduksi mobil listrik secara masal? Sebagai WNI, saat ini kita hanya bisa menunggu gebrakan apa yang akan dilakukan Presiden Jokowi untuk mobil listrik buatan dalam negeri. (Yas/Ndw)