Langkah Pemerintah Ini Masih Tahan Gairah Ekonomi RI

Pemerintah akan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi dalam tiga tahap.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 09 Sep 2015, 18:50 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2015, 18:50 WIB
20150817-Jokowi Sikapi Soal Jatuhnya Pesawat Trigana Air-Jakarta-Jokowi
Presiden Jokowi memberikan pernyataan pers terkait kecelakaan Pesawat Trigana di Papua, Jakarta, Senin (17/8/2015). Presiden telah menugaskan tim taktis untuk mengevakuasi Pesawat Trigana Air yang jatuh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah berupaya menggenjot perekonomian dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi tahap pertama. Rencananya pemerintah akan meluncurkan paket kebijakan ekonomi itu dalam tiga tahap.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengumumkan langsung kebijakan paket ekonomi itu pada Rabu (9/9/2015). Saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi itu Jokowi didampingi oleh sejumlah menteri ekonomi. Ada tiga langkah yang dilakukan pemerintah untuk menggenjot ekonomi dalam paket kebijakan ekonomi tahap pertama.

Jokowi mengatakan, memang ada sejumlah langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk menggenjot ekonomi. Pemerintah terus mendorong belanja pemerintah melalui daya serap anggaran, memperbaiki neraca pembayaran, dan menetapkan langkah-langkah konkrit.

Pertama, pengendalian harga komoditi pokok seperti bahan bakar minyak (BBM) dan pangan. Kedua, pembentukan tim evaluasi pengawasan realisasi anggaran. Ketiga, pembentukan badan pengelola dana perkebunan kelapa sawit. Jokowi menuturkan pembentukan badan tersebut untuk meningkatkan ekspor kelapa sawit dan meningkatkan penggunaan biodiesel jadi 15 persen.

Tak hanya itu, Jokowi juga mengatakan pemerintah juga mengeluarkan sejumlah langkah untuk melindungi masyarakat desa. Langkah-langkahnya dengan memberdayakan usaha mikro dan kecil. "Penyaluran kredit usaha rakyat dengan tingkat suku bunga rendah tadinya 22-23 persen menjadi 12 persen yang disubsidi pemerintah," kata Jokowi.

Jokowi juga menekankan percepatan penyaluran pemanfaatan dana desa. Anggaran itu diharapkan dapat dimanfaatkan untuk infrastruktur secara padat karya, penambahan alokasi beras sejahtera. "Jadi ada tambahan selama dua bulan. Penyaluran ada di bulan 13 dan 14," ujar Jokowi.

 Jokowi menuturkan, langkah tersebut belum dapat menggerakan ekonomi nasional. Pemerintah itu meluncurkan paket kebijakan tahap pertama. "Namun langkah-langkah itu itu belum cukup pemerintah lakukan dengan gerakan ekonomi nasional. Pemerintah luncurkan paket kebijakan tahap pertama," kata Jokowi.

(Yas/Ahm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya