Dolar Nyaris Rp 14.700, Pengusaha Masih Tahan Harga Ponsel

Pengusaha ponsel belum menaikkan harga jual meski nilai tukar rupiah terus melemah

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Sep 2015, 19:06 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2015, 19:06 WIB
Smartphone Sony dan LG Bakal Dirakit di Indonesia?
Distributor dan peritel ponsel, Tiphone Mobile Indonesia, sedang menjajaki kerja sama dengan Sony dan LG untuk produksi ponsel di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah yang nyaris jebol ke level 14.700 per dolar Amerika Serikat (AS) tak membuat harga ponsel bergerak. Pengusaha ponsel masih sanggup bertahan dengan harga jual saat ini karena strategi lindung nilai (hedging) dan pandai melirik peluang pasar.

Ketua Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) Hasan Aula, mengungkapkan pelemahan kurs rupiah saat ini sebenarnya sudah berdampak terhadap bisnis ponsel, namun belum begitu signifikan sehingga pengusaha masih bertahan untuk tidak menaikkan harga jual.

"Pemilik merek (brand principal) melakukan hedging sampai kuartal III dan IV ini," ucap dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (24/9/2015).

Alasan lain, kata Hasan, kondisi ini tertolong karena perkembangan teknologi ponsel yang ditandai dengan peluncuran ponsel teranyar setiap tiga sampai enam bulan. Strategi harga, lanjutnya sangat penting dengan melihat segmen pasar yang akan dibidik.

Menurut dia, pengusaha pasar harus jeli melihat segmen pasar mana yang masih memiliki daya beli kuat di tengah sulitnya kondisi perekonomian saat ini. Peluncuran produk baru akan merangsang minat masyarakat membeli ponsel.

"Saat momen product lifecycle ini, pengusaha harus pandai menetapkan strategi harga baru berdasar segmen, sehingga tidak perlu menaikkan harga. Lihat segmen yang masih punya daya beli, seperti kalangan menengah ke atas," tutur CEO PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) itu.

Meski begitu, diakui Hasan, tak ada industri yang kebal terhadap perekonomian dunia. Sehingga dia menyarankan agar pengusaha ponsel tetap waspada dan selalu mengantisipasi kemungkinan terburuk pelemahan rupiah dalam jangka panjang.

"Prospek pasar ponsel masih bagus, kita cuma harus hati-hati, mengantisipasinya dan inovatif karena tren pelemahan rupiah mengkhawatirkan. Mau rupiah berapapun yang penting buat kami stabil, tidak tinggi fluktuatifnya karena di perusahaan telekomunikasi belum ada yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja PHK karena kondisi ini," terang Hasan.r

Mengutip perdagangan bloomberg, dolar hari ini berkisar di angka Rp 14.684. (Fik/Zul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya