Perusahaan Asing Tergiur Investasi Makanan dan Minuman di RI

Calon investor itu berasal dari negara-negara Asia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Sep 2015, 16:01 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 16:01 WIB
Ilustrasi Investasi
Ilustrasi Investasi (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) mencatat sejumlah perusahaan asing yang bergerak di industri makanan dan minumanberniat menanamkan modalnya tahun depan di Indonesia. Calon investor itu berasal dari negara-negara Asia.

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S Lukman mengaku telah menerima kunjungan dari beberapa calon investor asing, pemain di industri makanan dan minuman. Mereka menyatakan ketertarikannya berinvestasi di Tanah Air.

"Calon investor makanan dan minuman yang akan masuk ke Indonesia sedang menanyakan kondisi atau iklim investasi di sini. Kalau mereka masuk akan menambah besar persaingan dan pasar," ujar dia di kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Calon investor tersebut, disebutkan Adhi, berasal dari Jepang, Korea, Taiwan dan beberapa negara Asia lain. Mereka, sambungnya, bergerak di jenis usaha minuman, bumbu-bumbuan, makanan ringan (snack), permen dan sebagainya.

"Mereka niat masuk ke Indonesia tahun ini atau tahun depan yang prospeknya lebih bagus karena perekonomian nasional diharapkan akan menguat karena efek paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong investasi di Indonesia," jelasnya.

Menurut dia, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) baru menurun dibanding tahun lalu. Kata Adhi, dari target pencapaian PMA Rp 23 triliun tahun ini, baru terealisasi Rp 9 triliun yang masuk dan tercatat di data GAPMMI. Sementara realisasi tahun lalu Rp 34 triliun.

"Jadi kan turun cukup signifikan, dikali dua saja cuma Rp 18 triliun. Penurunan ini terjadi karena tidak ada kepastian usaha atau regulasi. Tapi karena industri makanan minuman skala besar sudah masuk tahun lalu, sekarang tingga skala menengah dan kecil yang mau masuk," terang dia.(Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya