Anak Usaha Garuda Indonesia Bangun Hanggar ke-5 pada 2018

Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk membangun hanggar ke-5 khusus untuk pesawat berbadan besar.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Sep 2015, 19:40 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2015, 19:40 WIB
20150928-Begini Bentuk Hanngar Terbesar di Dunia yang Senilai Ratusan Miliar-Tangerang
Pesawat terparkir di depan bengkel pesawat atau hanggar terbesar di dunia milik PT Garuda Maintenance Facility di area Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9). Pembangunan hanggar ini menelan biaya puluhan juta dolar AS.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia (GMF) berencana membangun hanggar pesawat ke-5 pada 2018.

Direktur Utama GMF, Richard Budihadianto mengatakan, berbeda dengan hanggar ke-4 yang diperuntukkan bagi pesawat berbadan kecil (narrow body), hanggar ke-5 ini akan dikhususkan untuk pesawat berbadan besar (wide body).

"Kita berpikir pada 2018 tambah hanggar lagi, hanggar ke-5. Ini khusus untuk wide body," ujar Richard di hanggar 4 Garuda Indonesia, kawasan Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin (28/9/2015).

Dia menjelaskan, alasan hanggar ke-5 tersebut baru akan dibangun pada 2018 karena GMF baru saja meresmikan operasional hanggar 4 yang berada di kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Sehingga harus menunggu hanggar tersebut beroperasi secara penuh.

"Karena ini nunggu dulu penuh, full kapasitas. Naiknya bertahap. Sekarang hanggar, harus ada orang, harus nambah. Satu hanggar setidaknya 150 orang, dua shift jadi 75-75 orang yang bekerja. Jadi bisa dibayangkan kalau banyak line butuh banyak orang juga," jelas dia.

Dengan adanya hanggar ke-5 tersebut, diharapkan ada tambahan line operasional untuk perawatan dan perbaikan pesawat berbadan lebar. Sementara untuk pendanaan, GMF masih akan mengandalkan pinjaman dari perbankan BUMN.

"Di hanggar 1, kita punya dua line wide body. Di sini nanti akan tambah tiga line wide body. Jadi ada lima line dan ada 16 line narrow body. Kalau pendanaan, belum ada pendanaan khusus, tapi sinergi bumn akan kita utamakan," ujar Richard. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya