Liputan6.com, Palembang - Banyaknya keluhan warga Sumatera Selatan (Sumsel) terhadap pemadam listrik rutin beberapa bulan terakhir membuat pihak PT PLN Wilayah Sumsel, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) angkat suara. General Manager PT PLN WS2JB Budi Pangestumengatakan, defisit listrik yang terjadi di tengah beban puncak kebutuhan daya listrik yang tidak sesuai dengan pasokan daya listrik menjadi alasan PLN melakukan pemadaman bergilir di wilayah Sumatera Selatan.
“Permohonan maaf ke seluruh pelanggan di Sumsel, Jambi, Bengkulu atas kekurangan pasokan sehingga terjadi pemadaman di beberapa tempat. Secara rata-rata beban puncak di Sumbagsel, termasuk Lampung sebesar 1.655 Mega Watt (MW), terlebih harus mengirimkan ke Sumbagteng sebesar 117 MW. Sedangkan pembangkit yang siap beroperasi hanya 1.547 MW. Dari total cadangan pembangkit yang ada dihitung dengan kebutuhan beban puncak, defisit listrik sebesar 225 MW,” ujarnya seperti dikutip Kamis (1/10/2015).
Budi melanjutkan, agar tidak terjadi padam serentak, PLN harus mengurangi beban puncak sesuai dengan daya listrik yang tersedia yaitu dengan melakukan pemadaman listrik di beberapa tempat. Di Lampung sudah dikurangi 82 MW dan wilayah S2JB minus 143 MW.
Kekurangan pasokan listrik ini, dikarenakan banyak faktor, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang biasa digunakan hanya bisa beroperasi 1-4 jam. Hal ini dikarenakan debit air berkurang di musim kemarau.
Beberapa PLTA yang terpaksa beroperasional minim yaitu PLTA Musi dengan daya listrik 2x70 MW, PLTA Maninjau 4x17MW, PLTA Singkarak dan lainnya. Padahal, empat PLTA ini mampu menyumbang sekitar 608 MW. Selain itu, ada pembangkit listrik di daerah Borang dengan daya 1x30 Watt dan Pembangkit Gunung Megang, 2x48 MW yang kurang maksimal beroperasi karena faktor kabut asap.
Dengan adanya pemadaman bergilir ini, penyaluran daya listrik untuk 2,6 Juta pelanggan PLT WS2JB dibatasi antara 4-6 Jam per hari. Namun, pemadaman tidak akan terjadi jika setiap pelanggan PLN S2JB bisa menghemat sebanyak 76 Watt setiap harinya.
Sementara itu, Mukti Sulaiman, Sekda Pemprov Sumsel menghimbau kepada pelanggan PT PLN WS2JB agar bisa menghemat penggunaan listrik setiap harinya. Pihaknya juga tidak mempunyai kewenangan terhadap kebijakan pemadaman listrik tersebut
"Kami imbau masyarakat agar berhemat. Kami akan koordinasikan ke semua instansi pemerintah agar bisa melakukan penghematan listrik. Pemadaman listrik bukan kewenangan Gubernur Sumsel ataupun Bupati, tapi ini otoritas penuh dari PLN," ujarnya. (Nefri Inge/Gdn)
Defisit Listrik Jadi Alasan Pemadaman Rutin di Sumatera Selatan
Secara rata-rata beban puncak di Sumatera Bagian Selatan, termasuk Lampung mencapai 1.655 Mega Watt (MW).
Diperbarui 01 Okt 2015, 09:49 WIBDiterbitkan 01 Okt 2015, 09:49 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
5 Model Baju Anak Perempuan Umur 10 Tahun yang Stylish dan Nyaman
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama, Cocok Digunakan Dalam Berbagai Momen
Persaingan Ketat Lapangan Pekerjaan, Fresh Graduate Minta Gaji Berapa?
11 Tips agar Cepat Tidur untuk Tingkatkan Kualitas Hidup, Solusi Tepat Bebas dari Stres
6 Minuman Favorit Kopi Kenangan, Salah Satunya Juga Disukai di Luar Negeri
6 Outfit Jogging Wanita Hijab Simple, Tetap Catchy dan Nyaman Saat Olahraga
Mendagri soal Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa: Kita Kaji Dulu Alasannya Apa
5 Contoh Gambar Ilustrasi Kartun yang Menarik dan Mudah Dibuat
Biaya Hidup Kian Melonjak, Gaji Diatas UMR jadi Ideal?
PLN Icon Plus Hadirkan Beragam Solusi Dukung Digitalisasi Layanan Publik
VIDEO: Waspada! Kasus DBD di Jakarta Barat Meningkat!
Kebiasaan Nabi Muhammad sebelum Tidur yang Penting Ditiru, Lakukan Audit Harian