Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa RI Turun Jadi US$ 101,7 Miliar

Cadangan devisa Indonesia per akhir September 2015 masih cukup membiayai 7 bulan impor dan utang luar negeri pemerintah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Okt 2015, 16:56 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2015, 16:56 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia (2)
Ilustrasi Bank Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2015 mengalami penurunan. Hal itu lantaran cadangan devisa digunakan untuk stabilisasi rupiah dan pembayaran utang luar negeri.

Direktur Kesekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara menjelaskan tercatat cadangan devisa saat ini sebesar US$ 101,7 miliar. Jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi cadangan devisa akhir Agustus 2015 sebesar US$105,3 miliar.

"Perkembangan tersebut disebabkan oleh penggunaan cadangan devisa dalam rangka pembayaran utang luar negeri pemerintah dan dalam rangka stabilisasi nilai tukar Rupiah," kata Tirta, Rabu (7/10/2015).

Tirta menambahkan, hal tersebut sejalan dengan komitmen Bank Indonesia yang telah dan akan terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya guna mendukung terjaganya stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

Dengan perkembangan tersebut, posisi cadangan devisa per akhir September 2015 masih cukup membiayai 7 bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (Yas/Ahm)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya