Liputan6.com, New York - Seorang pejabat senior Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pemberantasan polio di Afghanistan dan Pakistan akan terancam jika Amerika Serikat melakukan penghentian pendanaan.
Dalam konferensi pers secara daring, Hanan Balkhy, direktur regional untuk Mediterania Timur, menekankan peran penting kontribusi keuangan Amerika Serikat terhadap upaya penanggulan yang dilakukan organisasi itu terhadap polio dan semua penyakit menular lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memerintahkan penangguhan hampir semua bantuan luar negeri selama 90 hari.
Advertisement
Ia menyebut bahwa pemerintahan akan mengevaluasi apakah akan terus mendanai berbagai program kemanusiaan, pembangunan dan keamanan yang menerima bantuan AS, dikutip dari VOA Indonesia, Jumat (31/1/2025).
Pada hari pertamanya kembali ke Gedung Putih, Trump mengumumkan bahwa ia menarik Amerika Serikat dari WHO.
Ia juga menuduh PBB salah menangani pandemi COVID-19 dan krisis kesehatan global lainnya, serta gagal mengadopsi reformasi yang sangat dibutuhkan.
Trump lalu menyebut ketidakmampuan PBB untuk menunjukkan independensi dari pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota WHO.
Balkhy mengatakan, pengumuman Trump untuk menarik diri dari WHO sebagai langkah yang sangat disayangkan dan menyebut selama ini AS telah menjadi pendukung utama PBB di wilayah Mediterania Timur selama beberapa dekade.
"Pendanaan AS memang menentukan dalam memerangi polio dan memberantas polio. Saat ini, kami berada di babak terakhir pemberantasan polio di dua negara terakhir di dunia: Afghanistan dan Pakistan," kata dokter Saudi itu melalui seorang penerjemah.
"Kami berharap bahwa kolaborasi kami dengan mitra-mitra akan memungkinkan kami mencapai tujuan kami memberantas polio sepenuhnya di negara-negara ini selama tahap akhir ini," kata Balkhy..
Dedikasi WHO Berantas Polio
Ia juga menekankan dedikasi WHO untuk melindungi dunia dari kebangkitan polio.
Pada tahun 2024, Pakistan melaporkan 73 kasus virus polio paralitik, sementara Afghanistan melaporkan 25 kasus. Meskipun sejauh ini tidak ada kasus polio tambahan di Afghanistan, para pejabat Pakistan mengonfirmasi infeksi virus polio pertama tahun 2025 minggu lalu.
Balkhy mengaitkan upaya yang dipimpin oleh WHO untuk menahan apa yang ia gambarkan sebagai penyebaran polio yang “tak terelakkan” di Gaza karena hancurnya layanan pembuangan limbah dan sanitasi.
Ia menyatakan mereka siap untuk membahas reformasi yang rencananya akan diusulkan oleh Amerika Serikat dan melaksanakan penilaian internal yang diperlukan untuk membantu memajukan pekerjaan organisasi tersebut.
“Kekurangan dana pada tahun 2024 telah menyebabkan pemotongan yang menghancurkan pada operasi kesehatan yang menyelamatkan nyawa. Kami meminta dukungan Anda dalam memperkuat pesan kami — bantu kami menyelamatkan nyawa, memulihkan sistem kesehatan, dan membawa harapan bagi jutaan orang,” kata Balkhy.
Advertisement