Saksikan Live Streaming Penyerapan Tenaga Kerja Saat Ekonomi Lesu

Ekonomi boleh saja melambat, tapi investor asing tetap melihat Indonesia sebagai negara tempat investasi yang potensial.

oleh Vina A Muliana diperbarui 08 Okt 2015, 17:25 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2015, 17:25 WIB
Live Streaming `Penyerapan Tenaga Kerja di Tengah Perlambatan Ekonomi` (Liputan6.com/Ari Wicaksono)
Live Streaming `Penyerapan Tenaga Kerja di Tengah Perlambatan Ekonomi` (Liputan6.com/Ari Wicaksono)

Liputan6.com, Jakarta - Perlambatan ekonomi global saat ini membuat banyak negara di dunia harus bisa bertahan agar tidak tergelincir ke dalam krisis. Penguatan dolar AS dan kembalinya dana-dana global ke Amerika Serikat membuat negara lain harus bisa membuat strategi baru memperkuat mata uangnya.

Saat bicara perlambatan ekonom,  pihak yang paling terkena imbasnya tentu saja tenaga kerja. Ancaman PHK selalu membayangi  jika perusahaan tempat bekerjanya terkena imbas yang cukup dalam.

Tapi bukan berarti perlambatan ekonomi akhir dari segalanya. Ada sisi lain bagaimana eksportir justru bisa meraup keuntungan lebih banyak di tengah melemahnya rupiah terhadap dolar AS. Potensi ekonomi indonesia yang besar membuat investor melihat peluang bisnis yang bagus di negara ini.

Ekonomi boleh saja melambat, tapi investor asing tetap melihat Indonesia sebagai negara tempat investasi yang potensial. Ada 16 investor besar yang tetap akan melanjutkan investasinya di industri padat karya di Indonesia walaupun ekonomi sedang melemah. Masuknya investasi baru ini tentu saja akan membuka lapangan kerja baru meski ekonomi sedang lesu.

Lalu, apakah masuknya investasi asing ini sudah bisa langsung dinikmati kaum buruh dan bagaimana perusahaan di Indonesia mengantisipasi masuknya investor baru? Sejauh mana dukungan pemerintah dan DPR untuk tetap optimistis di tengah perlambatan ekonomi?

Simak di bawah sini untuk saksikan Live Streaming Sensi Talk dengan tema `Penyerapan Tenaga Kerja Di Tengah Perlambatan Ekonomi`.

(Vna/Ndw)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya