Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina EP berkomitmen untuk memasok seluruh produksi gasnya ke dalam negeri. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan sektor listrik, pupuk dan industri.
Juru bicara Pertamina EP Muhammad Baron mengatakan, saat ini produksi gas anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut sebesar 1.025.47 MMSCFD. Dari produksi tersebut sebanyak 91,68 persen atau sekitar 940.17 MMSCFD disalurkan kepada perusahaan BUMN yang bergerak di bidang–bidang yang sesuai prioritas alokasi gas.
Baca Juga
"Seperti PLN untuk pemenuhan kebutuhan listrik, Pupuk Sriwijaya dan Pupuk Kujang untuk pemenuhan pupuk dan PGN untuk pemenuhan kebutuhan industri, dan dari jumlah yang disalurkan tersebut sepenuhnya untuk pemenuhan kebutuhan domestik,” kata Baron di Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Advertisement
Sementara itu, terkait penjualan gas PT Pertamina EP kepada perusahaan trader swasta relatif kecil dan hal tersebut dipengaruhi segi keekonomian suatu wilayah. Penjualan gas terhadap perusahaan trader swasta tersebut dilakukan sesuai dengan aturan berlaku yang dikeluarkan oleh pemerintah.
“Jadi pola bisnis gas yang dilakukan oleh PT Pertamina EP adalah sesuai dengan aturan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk lingkup kegiatan usaha hulu migas” tutur Baron.
Selain untuk memenuhi komitmen alokasi yang telah ditetapkan pemerintah, PT Pertamina EP juga memberikan kontribusi kepada proses pemasangan jaringan gas rumah tangga yang juga menjadi program unggulan Pemerintah melaluiKementerian ESDM dalam pengembangan industry gas nasional.
Sampai dengan tahun 2014, jaringan gas kota yang telah terbangun di seluruh Indonesia tercatat mencapai 89.464 sambungan rumah (SR). Sebelumnya data yang ada menyebutkan jumlah jaringan gas kota yang terbangun sejak periode 2009-2013 adalah sebanyak 72.511 SR.
Pada 2014, jumlah jaringan gas kota yang terbangun tercatat mencapai 16.953 SR. Jaringan gas kota yang selesai dibangun pada tahun 2014 tersebut terdistribusi di sejumlah wilayah diantaranya Kabupaten Bekasi 3.949 SR, Kabupaten Bulungan 3.300 SR, Kabupaten Lhokseumawe 3.997 SR, Kota Sidoarjo (Lanjutan) 1.707 SR, dan Kota Semarang 4.000 SR.
Sumber gas untuk jaringan gas rumah tangga yang dibangun pada tahun 2014 tersebut berasal dari gas yang diproduksikan salah satunya oleh PT Pertamina EP.
“Kami komitmen untuk mendukung program pemerintah terkait konsumsi gas domestik, untuk itu kami juga mengharapkan dukungan dari seluruh pihak agar operasi kami dapat berjalan lancar dan kebutuhan Negara akan migas dapat terpenuhi” pungkas Baron. (Pew/Zul)