Ekonomi RI Tumbuh 4,7%, Rupiah Menguat Tipis

Komentar pimpinan bank sentral Amerika Serikat Janet Yellen soal kenaikan suku bunga mempengaruhi pergerakan rupiah pada Kamis pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Nov 2015, 18:55 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2015, 18:55 WIB
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah Melemah
Ilustrasi Nilai Tukar Rupiah Melemah

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dapat ditutup menguat meski tipis pada perdagangan Kamis pekan ini.

Berdasarkan data valuta Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup naik 5 poin ke posisi 13.543 pada Kamis (5/11/2015), dari posisi perdagangan Rabu 4 November 2015 di kisaran 13.548.

Pada Kamis pagi, rupiah dibuka melemah ke level 13.565 per dolar AS dari penutupan kemarin di kisaran 13.548 per dolar AS. Sepanjang Kamis pekan ini, rupiah bergerak di kisaran 13.538-13.635 per dolar AS.

Sedangkan berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah diperdagangkan di level 13.603 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya yang tercatat 13.461 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, rupiah cenderung melemah ini lantaran kekhawatiran baru terhadap bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan menaikkan suku bunga pada Desember 2015. Selain itu, rilis data pertumbuhan ekonomi tembus 4,7 persen pada kuartal III juga mempengaruhi gerak rupiah.

Di sisi lain, indeks dolar AS juga cenderung menguat terhadap 10 mata uang utama seiring sinyal bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga pada tahun ini. "Komentar Janet Yellen (pimpinan bank sentral AS) menyebabkan penguatan terhadap mata uang Asia," ujar Ho Woei Chen, Ekonom United Overseas Bank Ltd. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya