Presdir Freeport Absen, DPR Tunda RDP Soal Smelter

Beberapa anggota DPR yang hadir turut mempertanyakan keberadaan Maroef Sjamsudin.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Nov 2015, 13:32 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2015, 13:32 WIB
20151105- Gedung Nusantara DPR RI-Jakarta- Johan Tallo
Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, Rabu (4/11/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi VII DPR batal menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, serta PT Freeport Indonesia (PTFI) yang sedianya berlangsung pada Senin (23/11/2015) ini di Gedung DPR, Jakarta.

Pembatalan karena ketidakhadiran Presiden Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang turut diundang pada RDP ini.

RDP rencananya akan kembali digelar pada 2 Desember 2015, sambil menunggu kedatangan Presiden Direktur Freeport Indonesia.

Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika mengatakan, ‎rapat tersebut rencananya membahas kemajuan pembangunan fasilitas pengolahan mineral (smelter) serta renegosiasi kontrak Freeport Indonesia.

Selain Presiden Direktur Freeport Indonesia, berdasarkan undangan, rapat tersebut juga dihadiri Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ke‎menterian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot dan jajarannya.

"‎Agenda rapat kita pembangunan smelter dan RDP ini adalah dengan Dirjen Minerba dan Presiden Direktur Freeport Indonesia. Sebagaimana lazimnya dengan Dirut ya Dirut, ini yang jadi pertanyaannya karena pembangunan smelter itu bagaimana?," kata Kardaya, saat memulai rapat di ruang rapat Komisi VII DPR, Nusatara I DPR, Jakarta, Senin (23/11/2015).

Beberapa anggota DPR yang hadir turut mempertanyakan keberadaan Maroef Sjamsudin.

Executive President Affair Freeport Indonesia Clementio ‎Lamury menjelaskan, jika ketidakhadiran Maroef karena sedang melakukan kunjungan kerja ke Jepang guna membicarakan kemajuan proses pembangunan smelter.

"Melalui surat pada saat kami menerima surat 20 November, posisi Presiden Direktur kami berada di Jepang perihal progress pembangunan smelter. Mungkin akan kembali Rabu/Jumat ," tuturnya.

Setelah melalui perdebatan alot, akhirnya diputuskan rapat tersebut ditunda, sampai 2 Desember 2015 Pukul 13.00 WIB.

"Dengan keputusan rapat kita buka, saya mengucapkan terima kasih pada anggota yang hadir Ditjen Minerba, Direksi Freeport Indonesia, sehubungan dengan presiden direktur tidak bisa hadir karena beliau ada di luar negeri jadi rapat ini utamanya dengan Freeport terkait dengan smelter dan renegosiasi maka rapat tidak bisa dilaksanakan. Untuk itu rapat kita ‎kita tunda," tutup Kardaya sambil mengetuk palu.(Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya