Harga Beras Tinggi, Kementan Duga Distribusi Tak Lancar

Meski harga beras tinggi, Kementerian Pertanian melihat produksi beras cukup baik, misalkan di Subang.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Nov 2015, 20:05 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2015, 20:05 WIB
Stok Beras Tipis, KPPU Curiga Ada Pemainan Kartel Pangan
KPPU curiga ada permainan kartel komoditas pangan, kecurigaan tersebut muncul lantaran menipisnya stok beras di pasar secara tiba-tiba.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Hasil Sembiring mengakui, kendati produksi beras mengalami perbaikan namun harganya relatif tinggi. Pihaknya menduga, hal itu disebabkan oleh distribusi yang kurang baik.

Dari laman resmi Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga beras medium Rp 10.040 per kg untuk provinsi Jakarta. Sementara, untuk nasional pada harga Rp 10.290 per kg.

"Pertanyaannya distribusi barang titik ke titik lain lancar? Tidak, tidak lancar. Kalau ada gejolak itu kita akui," kata dia di Jakarta, Kamis (26/11/2015).

Kemudian kemungkinan jika adanya kriteria para petani yang memilih untuk menyimpan produksinya sebagai cadangan pangan.

"Saya di beberapa tempat, petani yang disimpan bukan beras tapi gabah. Kalau gabah satu tahun bisa. Orang tua kita dulu nyimpan secara tahunnya. Ini flownya tidak lancar. Kalau distribusi lancar naik turun terjadi," jelas dia.

Namun begitu, dia menceritakan dalam kunjungan ke beberapa wilayah menunjukkan produksi yang baik. Di Subang misalnya, produksi beras mencapai 24 ribu ton."Dan supply mereka lebih besar tahun ini daripada tahun lalu. Dan stoknya cukup sampai Maret. Artinya supply cukup," ujar dia. (Amd/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya