Produksi Turun, Harga Minyak Ikut Tergelincir

Dilansir dari Marketwatch, Jumat (27/11/2015), arga telah mengalami rally singkat pada Rabu

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 27 Nov 2015, 06:39 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2015, 06:39 WIB
Dolar Menguat, Harga Minyak Sentuh Level US$ 50
Penguatan dolar dan produksi minyak Rusia serta ekspor Irak tinggi membuat harga minyak dunia merosot 5 persen.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak jatuh pada Kamis di tengah tanda-tanda produksi AS yang kuat meskipun data menunjukkan, kenaikan lebih rendah dari perkiraan dalam persediaan minyak AS dan penurunan jumlah pekerjaan di sumur minyak di Negeri Paman Sam ini.

Harga minyak acuan Brent LCOF6, turun 0,78% menjadi US$ 45,81 per barel di bursa ICE Futures London. Di New York Mercantile Exchange, West Texas Intermediate berjangka CLF6, -1,23% adalah juga turun 0,37% pada US$ 42,87 per barel.

Dilansir dari Marketwatch, Jumat (27/11/2015), harga telah mengalami rally singkat pada Rabu di tengah berita dari rendahnya peningkatan persediaan dari yang diperkirakan pengurangan sembilan rig minyak AS dari minggu lalu.

Sentimen berubah setelah analis mencerna data dari Administrasi Informasi Energi. Sementara produksi minyak mentah AS turun 17.000 barel per hari menjadi 9,16 juta barel, dibandingkan dengan minggu sebelumnya, rata-rata empat minggu produksi harian 9,17 juta barel masih 144.000 barel di atas periode yang sama tahun lalu.

"Investor akan cepat teringat kelimpahan pasokan terus-menerus yang bisa melihat reli substansial lebih tinggi segera kehilangan momentum," kata analis Kash Kamal dalam penelitian catatan dari Sucden Financial.

Pada 488.200.000 barel, stok minyak mentah AS berada pada tingkat yang tak terlihat dalam setidaknya 80 tahun.

Commerzbank mengatakan dalam sebuah catatan bahwa penurunan tajam dalam kegiatan pengeboran AS belum mengarah pada penurunan lebih jelas dalam produksi minyak mentah AS. Yang perlu terjadi jika harga minyak untuk membuat segala jenis pemulihan yang berkelanjutan, kata bank.

Kelebihan pasokan dan pertumbuhan permintaan hangat telah dicukur harga minyak oleh hampir setengah sejak musim panas tahun lalu. (Zul/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya