Ekspor Teh RI Anjlok 40% Tahun Ini

Kemarau panjang yang terjadi di beberapa wilayah membuat produksi teh di dalam negeri susut.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Des 2015, 19:25 WIB
Diterbitkan 04 Des 2015, 19:25 WIB
Ilustrasi Teh Hijau
Ilustrasi Teh Hijau (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Kemarau panjang yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir membuat ekspor teh Indonesia turun. Setidaknya, pada tahun ini ekspor teh lokal turun sekitar 40 persen jika dibandingkan 2014.

Anggota Dewan Teh, Farid mengatakan, akibat kemarau panjang yang terjadi di beberapa wilayah membuat produksi teh di dalam negeri susut. Hal tersebut juga berdampak pada pasokan teh untuk tujuan ekspor.

"(Ekspor) Banyak turun karena kemarau, sekitar 40 persen dari tahun lalu. Penurunan itu ke seluruh dunia karena kemarau panjang," ujarnya di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (4/12/2015).

Dia menjelaskan, pada tahun lalu Indonesia mampu menghasilkan sekita 120 ribu ton teh untuk semua jenis. Dari jumlah tersebut, sekitar 80 ribu ton diperuntukan bagi pasar ekspor. "Ekspor kita yang besar ke Eropa, Amerika dan Timur Tengah," lanjut dia.


Agar produksi teh kembali normal, Farid berharap intensitas hujan, khususnya di wilayah perkebunan teh kembali meningkat. Pasalnya teh merupakan tumbuhan yang membutuhkan tempat yang lembab dan banyak air.

"Ya kita harapkan hujan. Paling penting itu, karen teh itu perlu hujan ini. Kan kemarin kemarau panjang, Mei sampai November tidak hujan," kata dia.

Selain itu, Farid juga berharap pemerintah memberikan perhatian pada produk teh. Pasalnya selama ini teh belum dianggap sebagai komoditi ekspor padahal Indonesia punya potensi menjadi salah satu negara pengekspor teh terbesar di dunia.

"Kita harapkan pemerintah bisa bantu karena Indonesia bersaing dengan negara penghasil teh lain. Kalau kita lihat perhatian pemerintah sedikit karena Indonesia dianggap negara kaya, devisanya dari sawit lain-lain dan teh tidak hasilkan begitu banyak (devisa). Dan ntuk negara penghasil lain seperti Srilangka, Kenya, teh adalah komoditi penting sekali dan didukung pemerintah, jadi kalah saing karena nggak ada dukungan pemerintah," tandas dia.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya