BKPM Targetkan Investasi Naik 18% di Luar Jawa

BKPM terus dorong investasi di luar Jawa untuk pemerataan distribusi pembangunan.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Des 2015, 12:54 WIB
Diterbitkan 22 Des 2015, 12:54 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani Lapor Kekayaan ke KPK
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani saat memberi keterangan kepada awak media di KPK, Jakarta, Selasa (6/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan kenaikan investasi luar Jawa. Hal ini dilakukan untuk mendukung program Indonesia sentris yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo yang berhubungan erat dengan pemerataan pembangunan.

Realisasi investasi di luar pulau Jawa ditargetkan naik 18 persen dari proyeksi 2015 mencapai Rp 246,2 triliun, menjadi Rp 292,2 triliun pada 2016.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan, kenaikan realisasi investasi di luar Pulau Jawa merupakan suatu tren yang positif yang akan terus ditingkatkan.

"Hingga kini memang investasi di Pulau Jawa masih mendominasi. Tapi investasi luar Jawa akan terus didorong untuk pemerataan distribusi pembangunan," ujar dia dalam keterangan resmi kepada media, Selasa (22/12/2015).

Dari data yang dirilis oleh BKPM, realisasi investasi di pulau Jawa mencapai angka Rp 263,3 triliun atau 56,9 persen pada 2014 dari total investasi, kemudian realisasi investasi di luar pulau Jawa sebesar Rp 199,8 triliun atau 43,1 persen dari total investasi.

Sementara kontribusi investasi di  luar Jawa Januari-September 2015 yang diproyeksikan bisa mencapai Rp 180,7 triliun atau 45,2 persen.

"Capaian realisasi investasi luar Jawa  periode Januari-September 2015 naik 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Oleh karena itu kami optimis pada tahun 2016 capaian investasi luar Jawa dapat semakin ditingkatkan," papar dia.

Untuk tahun 2016, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 594,8 triliun yang terdiri dari investasi yang berlokasi di Pulau Jawa sebesar Rp 302,6 triliun atau setara dengan 50,9 persen dan investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp 292,2 triliun atau 49,1 persen.

"Beberapa proyek investasi yang di luar Jawa berada di sektor-sektor strategis seperti infrastruktur, industri smelter, pertanian dan perkebunan. Sedangkan untuk investasi di Pulau Jawa mayoritas didominasi sektor manufaktur, industri, jasa dan perdagangan, ", lanjutnya.

Dari data rencana investasi yang dimiliki oleh BKPM juga semakin menguatkan optimisme akan kenaikan capaian distribusi realisasi investasi.

Dari jumlah izin prinsip yang dikeluarkan yang menggambarkan rencana investasi pada tahun 2014 tercatat Rp 586,4 triliun berada di pulau Jawa, sedangkan di luar Pulau Jawa Rp 711,7 triliun atau 54,8 persen dari total rencana investasi.

"Kami akan berusaha keras agar rencana investasi yang telah masuk dapat segera direalisasikan," kata dia.

Realisasi investasi Januari-September 2015 mencapai Rp 400 triliun, meningkat 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 342 triliun. Realisasi investasi tersebut sudah mencapai 77 persen dari target realisasi investasi tahun 2015 Rp 519,5 triliun.

Dari realisasi investasi Januari-September tersebut, PMDN meningkat 16,4 persen sebesar Rp 133,2 Triliun diibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sementara realisasi investasi PMA naik 16,9 persen sebesar Rp 266,8 triliun.  

Sedangkan sisi tenaga kerja realisasi investasi sepanjang Januari-September 2015 juga menyerap tenaga kerja sebanyak 1.059.734 orang, naik 10,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014, sebesar 960.336 orang. (Yas/Ahm)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

 

 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya