Ekspor Pertama Kali, Ini Kehebatan Kapal Perang Buatan PT PAL

PT PAL Indonesia telah merampungkan produksi kapal perang Perusak Kawal Rudal (PKR) 1 pesanan Kementerian Pertahanan RI.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 18 Jan 2016, 18:20 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2016, 18:20 WIB
Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) pesanan Kementrian Pertahanan RI merupakan kapal perang canggih jenis Frigate Class yang memiliki panjang 105,11 m ,lebar 14,2 m kecepatan 28 knot. (Foto: Dok Kementerian Maritim)
Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) pesanan Kementrian Pertahanan RI merupakan kapal perang canggih jenis Frigate Class yang memiliki panjang 105,11 m ,lebar 14,2 m kecepatan 28 knot. (Foto: Dok Kementerian Maritim)

Liputan6.com, Jakarta - PT PAL Indonesia telah merampungkan produksi kapal perang Perusak Kawal Rudal (PKR) 1 pesanan Kementerian Pertahanan RI dan kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) 1 yang akan diekspor untuk Kementerian Pertahanan Filipina. Apa kehebatan kapal perang buatan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI ini?

Peluncuran 2 jenis kapal tersebut berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, Senin (18/1/2016). Acara ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pertahanan Filipina Voltare Gazmin.

Rizal Ramli dalam sambutannya mengatakan, ini merupakan momentum yang tepat bangkitnya industri maritim di Tanah Air. "Keahlian orang Indonesia sangat bagus, kemampuan membangun, teknikal skill lumayan bagus. Tapi kita perlu kerja sama di bidang teknologi dan manajemen," ujarnya.

Ia menjelaskan, kapal perang PKR-1 merupakan kapal perang canggih kelas Frigate yang diproduksi PAL Indonesia bekerja sama dengan DSNS, Belanda, melalui transfer teknologi. Sementara itu, kapal SSV merupakan hasil karya mandiri anak bangsa.

"Ini akan menjadi kapal perang pertama yang diekspor oleh Indonesia," kata Rizal.

Kapal PKR merupakan kapal perang canggih jenis Frigate Class yang memiliki panjang 105,11 meter; lebar 14,2 meter; kecepatan 28 knot. Kapal ini dapat berlayar sampai 5.000 nm pada 14 knot dan ketahanan berlayar 20 hari.

Pembangunan PKR menggunakan pendekatan modular, terdiri dari 6 modul yang dibangun di galangan kapal milik PAL Indonesia. Dua modul lainnya dibangun serta diuji sepenuhnya di galangan Damen, Vlissingen-Belanda. Kemudian akan dintegrasikan keseluruhannya di PAL Indonesia.

Pendekatan modular dapat memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar, hemat biaya, dan memungkinkan untuk membangun kapal di berbagai lokasi di seluruh dunia.Kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan Kementerian Pertahanan Philipina, merupakan hasil karya mandiri anak bangsa akan menjadi kapal perang pertama yg di ekspor Indonesia. (Foto: Dok Menko Maritim)

Sedangkan SSV merupakan pengembangan dari kapal pengangkut jenis Landing Platform Dock (LPD) yang di desain dengan panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, kecepatan maksimal 16 knot dengan ketahanan berlayar 30 hari. Prestasi ini merupakan kerja sama dengan galangan kapal DSME-Korea melalui transfer teknologi dengan memenangkan tender internasional pembangunan SSV.

"PAL Indonesia semakin membuktikan kemampunnya dalam mendesain dan memproduksi kapal perang yang berkualitas," tandas Rizal.  (Fik/Gdn)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya