Bersinarkah Investasi Emas di Tahun Monyet Api?

Komoditi emas sempat berada di level harga tertinggi di atas 1.100 per ounce sejak dua pekan lalu terimbas dari berbagai faktor.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Jan 2016, 10:03 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2016, 10:03 WIB
Ilustrasi Harga Emas
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Komoditi emas sempat berada di level harga tertinggi di atas 1.100 per ounce sejak dua pekan lalu terimbas dari berbagai faktor. Sebenarnya apakah investasi emas masih akan menguntungkan di 2016? Bagaimana perkiraan harga si kuning di tahun monyet api ini?

Head of Research & Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra saat dihubungi Liputan6.com, mengatakan, harga emas menguat karena dianggap sebagai aset atau investasi aman (safe haven) yang diminati dunia.

Kenaikan harga emas, sambungnya, dipicu karena ada kekhawatiran di pasar negara berkembang karena perlambatan ekonomi China dan anjloknya harga minyak dunia.

"Tapi kekhawatiran itu akan sementara saja, dan harga emas berpotensi tertekan atau turun kembali. Pendorongnya turunnya harga emas dari faktor perlambatan ekonomi China dan potensi kenaikan tingkat suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) di tahun ini," ujar Ariston di Jakarta, Minggu (24/1/2016).



Namun demikian, ia memperkirakan harga emas logam mulia masih berpeluang di atas 1.100 per ounce dalam jangka pendek ini meskipun belum bisa dipastikan harga emas mampu bertahan di level tersebut.

"Tidak bisa ditentukan waktunya, bisa sebulan atau dua bulan. Karena harga emas di Indonesia selalu mengikuti naik turunnya harga emas di pasar internasional. Tapi tetap harus waspada karena perlambatan ekonomi bisa berimbas ke permintaan emas ke depan," jelasnya.

Untuk itu, Ariston menyarankan, agar berinvestasi emas melalui transaksi online via broker berjangka ketimbang membeli langsung emas apabila investasi ini hanya untuk jangka pendek. Tujuannya guna menghindari risiko-risiko besar jika harga emas bergejolak dan turun terus.  

"Investasi kan long term, lebih dari setahun. Kalau niatnya investasi di emas, lebih baik beli tidak terlalu banyak. Jika mau di bawah setahun (investasi), lebih baik bertransaksi emas secara online lewat broker berjangka di bawah regulasi Bappebti Kementerian Perdagangan," imbaunya. (Fik/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya