Dukungan Iran Angkat Harga Minyak Dunia

Beberapa investor mengatakan mereka memiliki pandangan yang lebih baik tentang harga minyak saat ini.

oleh Nurmayanti diperbarui 18 Feb 2016, 05:02 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 05:02 WIB
Dolar Menguat, Harga Minyak Sentuh Level US$ 50
Penguatan dolar dan produksi minyak Rusia serta ekspor Irak tinggi membuat harga minyak dunia merosot 5 persen.

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia naik 7 persen setelah Iran menyuarakan dukungan kepada negara-negara yang dipimpin Rusia-Arab untuk membekukan produksi guna mengatasi membanjirnya pasokan di pasar yang telah menekan harga minyak mentah ke level terendah dalam belasan tahun.

Melansir laman Reuters, Kamis (18/2/2016), harga minyak mentah Brent ditutup naik US$ 2,32 atau 7,2 persen menjadi US$ 34,50 per barel. Sementara harga patokan minyak mentah AS ditutup naik US$ 1,62 atau 5,6 persen menjadi US$ 30,66 per barel.

Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh bertemu dengan perwakilan produsen minyak lain, antara lain Venezuela, Irak dan Qatar di Teheran pada Rabu kemarin. Pada pertemuan ini, dia mengatakan usulan mengurangi produksi harus menjadi langkah pertama untuk menstabilkan pasar.

Meski Zanganeh, dilaporkan tidak secara eksplisit mengatakan jika negaranya akan ikut menjaga produksi, sejalan dengan usulan produsen utama minyak seperti Rusia dan Arab Saudi yang bersedia membatasi produksi.


Seorang pejabat Iran sebelum pertemuan tersebut bahkan mengatakan negaranya akan terus meningkatkan produksi minyak ke posisi seperti pada 2012. Tahun di mana Iran terkena sanksi perdagangan dunia.

Teheran sebagai salah satu produsen minyak memang menjadi kendala utama untuk terjadinya kesepakatan dalam 15 tahun. Ini setelah negara ini berjanji untuk merebut kembali pangsa pasar yang hilang akibat pemberlakuan sanksi.

Meski begitu, dukungan Zanganeh untuk rencana produksi pembekuan membantu memicu harga minyak naik.

Harga juga memperpanjang keuntungan perdagangan setelah data dari kelompok industri American Petroleum Institute menunjukkan penurunan persediaan sebesar 3,3 juta barel dibandingkan perkiraan analis sebesar 3,9 juta barel. Pemerintah AS akan merilis data persediaan resmi pada Kamis.

Beberapa investor mengatakan mereka memiliki pandangan yang lebih baik tentang harga minyak saat ini.

"Saya menetapkan harga antara US$ 35 dan US$ 45 untuk Brent pada musim panas, karena kita masih memiliki surplus harian hingga 1,7 juta barel minyak untuk bersaing," kata Phil Davis, Pedagang minyak mentah independen PSW Investments.(Nrm/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya