Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Belgia dan Eropa harus mampu bersaing dengan pebisnis asal China dalam investasi membangun infrastruktur di Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli memberikan saran kepada pengusaha Belgia guna memenangkan persaingan, terutama dari sisi harga.
Proyek pembangunan infrastruktur, seperti pembangkit listrik begitu didominasi pengusaha asal China. Perusahaan China mampu menawarkan harga murah dalam tender proyek sehingga dapat berkompetisi dengan pesaing dari negara lain.
"Persaingan kan ketat sekali. Perusahaan Eropa termasuk Belgia kalau kompetisi di proyek infrastruktur, seperti power station, kalah sama China karena lebih murah," tegas Rizal Ramli usai Belgium-Indonesia Maritime Summit di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (16/3/2016).
Rizal menyarankan beberapa hal kepada para pengusaha Belgia khususnya agar dapat berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan China yang meminati investasi di sektor infrastruktur, terutama pembangkit listrik.
Saran pertama, kata Mantan Menko Bidang Perekonomian itu, perusahaan Belgia harus menggandeng mitra kerja perusahaan asal Indonesia supaya biaya-biaya dapat dipangkas dan lebih kompetitif.
Baca Juga
"Kedua, pemerintah Belgia harus memberikan bantuan pembiayaan atau kredit atau modal kerja atau asuransi kepada perusahaan supaya kompetitif. Nah Wakil Perdana Menteri Belgia tadi bilang mereka sudah menyiapkan pembiayaan untuk membantu perusahaan Belgia yang ingin investasi di sini," terang Rizal.
Sebelumnya, Rizal dan beserta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah menawarkan kerja sama investasi di sektor kemaritiman kepada 300 pebisnis Belgia.
Pengusaha asal Belgia telah menandatangani perjanjian kerjasama investasi di sektor maritim. Keseriusan pengusaha Belgia menanamkan modal di Tanah Air, khususnya di sektor tersebut seiring dengan upaya pemerintah dalam mengembalikan kejayaan laut Indonesia. "Kebanyakan memang investasi di maritim, seperti pengembangan pelabuhan, pembangunan kapal laut, sampai pariwisata," ucapnya.
Sesi negosiasi kerjasama, diakuinya, masih berlanjut sampai dengan besok (17/3/2016). Dan diharapkan semakin banyak pebisnis Belgia yang merealisasikan investasi di Indonesia. Karena proses masih berjalan, Rizal belum dapat memperkirakan nilai investasi yang bakal masuk dari pengusaha Belgia.
"Lihat saja besok, ini kan belum selesai. Mungkin akan lebih banyak tandatangan investasi yang konkret. Saya pun tidak bisa menargetkan, karena negosiasi masih berjalan," papar Rizal.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan, Presiden Jokowi berkomitmen penuh mengembalikan kejayaan Indonesia sebagai negara maritim karena sumber daya laut yang berlimpah.
"Pak Rizal pernah bilang, sektor kelautan (sumber daya) kami dijual sampai Madagaskar. Indonesia merupakan eksportir nomor tiga terbesar di Asia Tenggara," jelasnya.
Kementeriannya, kata Susi, akan melanjutkan pemberantasan pencurian ikan ilegal bekerjasama dengan Kementerian/Lembaga terkait. Di samping itu, mengembangkan industri hilir di sektor kelautan dan perikanan. (Fik/Gdn)