Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia menggandeng Swiss untuk membenahi sistem transportasi di Indonesia dengan membangun moda transportasi massal.
Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli ingin Indonesia belajar dari pengalaman yang terlambat mengembangkan moda transportasi massal. Seperti yang terjadi di Jakarta yang sudah terlanjur padat. Hal ini diharapkan tak terjadi di kota lain di Indonesia.
"Kita pengalaman di Jakarta penduduknya siang hari 20 juta. Kita tidak lama nggak bangun transportasi publik, terlalu mengandalkan transportasi pribadi. Akibatnya Jakarta macet besar. Biaya ekonomi tinggi skali," kata Rizal, di Kantor Kordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Rabu (30/3/2016).
Advertisement
Baca Juga
Rizal melanjutkan, pemerintah telah merencanakan pembangunan transportasi masal untuk menghindari kepadatan lalulintas dan ketergantungan kendaraan pribadi pada kota lainnya.
"Di sidang kabinet beberapa waktu lalu, dibahas ini jangan ulangi kesalahan yang sama. Kita mau bangun transportasi publik, apakah trem, light train, atau subway di 20 kota Indonesia lainnya yang penduduknya cukup besar 1-2 juta orang," tuturnya.
Menurut Rizal, Indonesia bisa melakukan kerjasama dengan Swiss untuk merealisasikan hal itu. Pasalnya, Swiss telah berpengalaman dalam mengembangkan transportasi masal. Untuk menjajakinya, Pemerintah Swiss akan diundang melakukan kunjungan ke kota yang menjadi sasaran.
"Kita mau lebih awal selesaikan transportasi publik. Di Swiss banyak yang jago di transportasi publik. Kita undang untuk lihat secondary untuk lihat opportunity di mana mereka bisa bantu kita bangun ini kereta api, termasuk maintenance dari pesawat," tutup Rizal.