Menteri ESDM Minta Krisis Listrik Nias Tak Terjadi di Tempat Lain

Salah satu wilayah yang pasokan listriknya berasal dari pembangkit sewa adalah Pulau Nias.‎

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Apr 2016, 11:16 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2016, 11:16 WIB
Kantor PLN  Nias Didemo Ratusan Mahasiswa
Protes atas pemadaman listrik yang sudah menahun di Kepulauan Nias, Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Amatpelit-PLN lakukan aksi demo

Liputan6.com, Jakarta - Pemadaman listrik yang terjadi di Pulau Nias akibat pemutusan pasokan secara sepihak oleh  penyewa pembangkit dikhawatirkan bisa kembali terulang di wilayah lain. Seperti di Nias, pasokan listrik di beberapa wilayah masih mengandalkan pihak lain alias sewa.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, dalam mempercepat penyaluran listrik di beberapa wilayah, PLN memilih alternatif dengan menyewa pembangkit (genset) dari pihak lain.

"Ada suatu masa PLN ingin percepat elektrifikasi dengan sewa genset di banyak daerah," kata Sudirman seperti dikutip di Jakarta, ‎ Rabu (13/4/2016).

Dia mencontohkan, salah satu wilayah yang pasokan listriknya berasal dari pembangkit sewa adalah Pulau Nias.‎

Lebih dari sepekan, wilayah ini mengalami pemadaman listrik yang diakibatkan penghentian pasokan dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sewaan berkapasitas 2x10 Mega Watt (MW) di Moawo‎.


Terkait ini, Sudirman menegaskan, tidak ingin kondisi tersebut terulang kembali di Nias atau wilayah yang pasokan listriknya masih berasal dari pembangkit se‎waan.

Dia pun mengaku sudah menyampaikan permintaan tersebut dengan melayangkan surat resmi kepada PLN.

"Kami surati PLN. Kami ingatkan di Nias jangan sampai terjadi lagi.  Saya ke Nias besok atau lusa. Berikutnya nanti saya sampaikan pengamatan dan problem solving‎," tutur Sudirman.

Seperti diketahui, pemadaman listrik terjadi di Kepulauan Nias sejak Jumat malam (1/4/2016). Hal ini terjadi karena dua PLTD sewaan 2x10 MW di Moawo berhenti beroperasi usai penyedia jasa sewa PLTD Nias melakukan pemutusan sepihak secara tiba-tiba, yakni 2 hari sebelumnya.

Sementara dalam kontrak, pemberitahuan pemutusan kerjasama dilakukan selambat-lambatnya 2 bulan sebelum jatuh tempo.

Menghadapi kondisi ini, PLN bergerak cepat mengerahkan segala upaya untuk memperkuat pasokan listrik di Kepulauan Nias.

Ke depannya, PLN bersama PLN Batam B’Right sebagai IPP (Independent Power Producer) akan membangun Pusat Listrik Mesin Gas (PLTMG) 25.000 kV di Desa Idanoi, Gunung Sitoli. Dengan upaya ini, diharapkan kondisi kelistrikan di Nias bisa terpenuhi.(Pew/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya