Miliarder Mesir Ini Beri US$ 100 Juta untuk Bantu Pengungsi

Naguib Sawiris miliarder asal Mesir telah menawarkan membeli pulau bagi pengungsi pada September 2015.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Mei 2016, 07:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 07:00 WIB
20151109-Imigran-Yunani-Reuters
Seorang relawan memberikan tanda kepada Puluhan imigran dan Pengungsi dari Suriah di pulau Lesbos, Yunani, Senin (9/11). Sejak tahun 2015 lebih dari 590.000 imigran menyeberang ke Yunani akibat perang yang terjadi di Suriah. (REUTERS/Alkis Konstantinidis)

Liputan6.com, Jakarta - Usai menawarkan membeli pulau bagi pengungsi dari negara yang dilanda perang di Timur Tengah dan Afrika pada September lalu, kini Naguib Sawiris miliarder asal Mesir menawarkan bantuan sekitar US$ 100 juta.

Sebelumnya langkah Sawiris membeli pulau bagi para pengungsi dan ingin membantu mereka untuk membangun kembali kehidupannya diremehkan. Yunani meski kewalahan oleh pengungsi tetapi menolak langkah Sawiris. Italia pun demikian juga.

"Saya benar-benar frustasi. Karena mereka memiliki masalah. Seseorang datang, dan mereka katakan punya solusi tetapi tidak bertindak," ujar Sawiris, CEO Orascom Telecom Media and Technology seperti dikutip dari laman Forbes, Senin (9/5/2016).

Kini Sawiris menawarkan US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,33 triliun (asumsi kurs Rp 13.321 per dolar Amerika Serikat) dan bantuan lainnya kepada pemerintah yang akan bekerja dengan dia untuk memilih lahan dan membantu membangun pulau itu bagi pengungsi.

"Setiap pemerintah yang akan memberikan saya lahan, dan mengizinkan untuk membangun lahan itu, saya akan melakukannya. Saya akan habiskan US$ 100 juta," ujar dia.

Sawiris ingin pemerintah Yunani menjalankan kontrol paspor dan memberinya panduan untuk berapa banyak pengungsi yang dapat ditampung di pulau yang ingin dibelinya.

Ia juga mengulurkan bantuan untuk UN High Commissioner for Refugees tetapi tidak berhasil. Langkahnya tak berhenti di situ. Menurut Sawiris, setelah ia mengulurkan tangan untuk perdana menteri Italia dan Yunani, ia bertemu dengan Alex Tsipras.

Sawiris mempresentasikan ada sekitar daftar 25 pulau yang dapat dijadikan salah satu tempat penampungan. Dia meminta izin membeli salah satu pulau dan meminta bimbingan apakah pemerintah akan menjalankan kontrol paspor ke pulau.

"Aku ingin kau katakan kepadaku berapa banyak orang (pengungsi) yang didapatkan. Anda memiliki hak berdaulat untuk memutuskan ini," ujar Sawiris kepada Tsipras.

Akan tetapi, hal itu tidak mudah mengingat ide seperti Sawiris belum teruji. Pengusaha juga tak pernah cocok dengan skala pemerintah, dan tak memiliki akuntabilitas publik baik pemerintah dan lembaga sumber daya manusia (LSM).

Sebelumnya Sawiris menawarkan diri untuk membeli sebuah pulau di Italia dan Yunani. Sawiris mengungkapkan, ia bersedia menghabiskan kekayaannya untuk membeli pulau di Italia atau Yunani yang akan dijadikan tempat tinggal bagi para pengungsi.

Pulau tersebut akan dia gunakan sebagai tempat berlabuh bagi pengungsi dari negara-negara yang dilanda perang di Timur Tengah maupun Afrika.

Hal ini dilakukan oleh pria berumur 61 tahun ini karena ia merasa kasihan akan perlakuan sebagian besar penduduk dunia terhadap para imigran

Sepanjang 2016, ada sekitar 184.456 pengungsi telah tiba di pantai Eropa, dan berdasarkan data ada sekitar 1.357 pengungsi hilang atau telah tewas. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya