Liputan6.com, Jakarta - Biaya logistik transportasi laut menuju Indonesia wilayah bagian timur masih mahal. Bahkan, biaya logistik ke Tiongkok dan Singapura lebih murah ketimbang ke Indonesia bagian timur.
"Ini adalah gambaran biaya logistik, Priok ke Banjarmasin US$ 650 satu kontainer. Sementara Priok-Guangzhou US$ 400, Priok-Singapura US$ 185, Priok-Jayapura US$ 1.000," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adolf Tambunan, dalam acara Rapat Kerja Nasional 2016 INSA yang digelar di Hotel Double Tree Cikini, Jakarta, Senin (16/5/2016).
Baca Juga
Adolf mengatakan, hal tersebut bukan semata-mata karena angkutan perairan yang tidak efisien. Dia menyebut, terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan biaya logistik ke Indonesia timur menjadi lebih mahal. Di antaranya, kurang tersedia akses jalan dan transportasi di darat.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau masalah biaya logistik door to door angkutan laut juga dipengaruhi akses jalan, kendaraan dan sarana angkutan," kata dia.
Selain itu, dia menyebut mahalnya biaya logistik disebabkan oleh kurangnya frekuensi pengangkutan barang ke Indonesia timur serta sebaliknya.
"Kemudian frekuensi pelayanan, tidak keseimbangan perdagangan barat dan timur sehingga pelayanan frekuensi sesuai dengan akumulasi muatan tersedia. Sehingga perlu memperbanyak frekuensi pelayanan kapal," kata dia.
Dia mengatakan, jalan keluar untuk menekan biaya logistik ialah pemerataan industri di seluruh wilayah Indonesia. Dia bilang, dengan pemerataan industri maka infrastruktur jalan, sarana transportasi, serta frekuensi perdagangan akan meningkat. Ke depan, hal tersebut akan memangkas biaya logistik.
"Sehingga yang perlu adalah pemerataan industri. Sepanjang belum pemerataan industri di luar Jawa maka transportasi laut mengikuti pergerakan perdagangan pada intinya," tutur dia. (Amd/Ahm)