Liputan6.com, Jakarta - Tim penembak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat/TNI AD kembali mengukuhkan diri sebagai yang terbaik di dunia, dengan memenangkan ajang lomba tembak internasional Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM).
Dalam lomba menembak internasional yang diselenggarakan di Puckapunyal, Australia pada tanggal 3-20 Mei 2016 ini, tim TNI AD berhasil menjadi juara umum dan unggul atas negara-negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok dan tuan rumah Australia.
Dengan hasil yang membanggakan ini, Indonesia berhasil mempertahankan posisi juara umum untuk kesembilan kalinya sejak mengikuti ajang ini pada tahun 2008. PT Pindad (Persero), turut berkontribusi dalam ajang ini dengan menyediakan beberapa produk senjata andalannya untuk dipakai oleh para penembak handal ini.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengungkapkan rasa terimakasih dan bangganya TNI AD kembali mempertahankan kejuaraan menembak bergengsi di dunia ini.
Baca Juga
"Manajemen Pindad menyampaikan terima kasih kepada kontingen AASAM 2016 dengan memberikan tanda apresiasi sebesar Rp 500 juta. Selain telah menggunakan produk kami saat perlombaan, tim TNI AD juga secara langsung turut memperkuat promosi terkait brand awareness terhadap keunggulan senjata Pindad kepada negara-negara lain saat berkompetisi di AASAM," ujar Silmy dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2016).
Dari 20 negara yang bertanding, Indonesia berhasil mengumpulkan 23 medali emas, 13 medali perak, dan 9 medali perunggu. Tiongkok berada di posisi kedua dengan perolehan 9 medali emas, 15 medali perak , dan 5 medali perunggu. Sementara posisi ketiga dihuni Jepang dengan 4 medali emas, 2 medali perak, dan 3 perunggu.
Dalam kejuaraan internasional ini tim TNI AD menggunakan senapan serbu SS2-V4 dan senjata genggam G2 Combat buatan PT Pindad (Persero). “Kemenangan untuk kesembilan kalinya ini juga membuktikan bahwa kualitas senjata buatan Pindad terbukti baik dan dapat bersaing dengan pabrikan senjata asing lainnya,” tambah Silmy.
Kemampuan menembak tim TNI AD akan terjaga performanya jika dibarengi dengan kualitas senjata yang optimal pula.
Silmy mengaku, dukungan Pindad untuk prajurit TNI AD menjadi sarana untuk mencari input terkait peningkatan kualitas produk dari berbagai pabrikan senjata lainnya. Keberhasilan TNI AD menjadikan senjata buatan Pindad makin dikenal oleh prajurit dari negara-negara peserta AASAM.
"Kami bersyukur karena komitmen TNI sangat tinggi dalam penggunaan senjata dalam negeri. Hal ini juga bentuk dukungan mereka dalam program percepatan kemandirian industri pertahanan nasional," tambah Silmy. (Yas/Ahm)