Ini Penyelesaian Proyek Listrik Tercepat dalam Program 35 Ribu MW

Pembangunan tenaga listrik 35 ribu MW menjadi program prioritas pemerintah dalam infrastruktur kelistrikan.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Jun 2016, 15:30 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2016, 15:30 WIB
20151217-Sistem-Kelistrikan-Jakarta-AY
Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). Pemasangan terafo tersebut diperuntukan untum perkuatan sistem kelistrikan Jakarta-Banten. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG Dual Fuel Gorontalo kapasitas 100 MW.  PLTG yang berlokasi di desa Maleo, kecamatan Paguat, kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini adalah proyek pembangkit listrik pertama yang telah beroperasi dari program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu MW.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir mengatakan, pembangunan proyek PLTG Gorontalo ini relatif cepat. Sejak dilakukan groundbreaking pada 10 september 2015 lalu, PLTG ini telah rampung kurang dari 6 bulan.

Dia menjelaskan, cepatnya pengerjaan proyek PLTG Gorontalo ini sebagai wujud nyata keseriusan PLN untuk mengejar target pembangunan tenaga listrik 35 ribu MW yang menjadi program prioritas pemerintah dalam bidang infrastruktur kelistrikan.

"PLTG Gorontalo telah melayani kebutuhan listrik masyarakat secara penuh sejak 11 April 2016, bahkan pada bulan Januari lalu PLTG Gorontalo sudah bertahap masuk sistem. Dengan masuknya PLTG Gorontalo ini, akan menjadi jawaban kebutuhan listrik di wilayah Sulutgo dan mampu meningkatkan rasio elektrikfikasi di Gorontalo hingga 84,4 persen," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (4/6/2016).


Sofyan mengungkapkan, masuknya PLTG Gorontalo ke dalam sistem kelistrikan akan mampu menutup kekurangan listrik yang pernah terjadi, sehingga saat ini tidak ada defisit listrik di Gorontalo.

Beban puncak listrik pada sub-sistem kelistrikan Gorontalo adalah 85 MW dengan jumlah pelanggan hingga akhir Mei 2016 mencapai 235 ribu pelanggan. Dengan Beroperasinya PLTG Gorontalo akan sangat membantu dalam memenuhi permintaan pelanggan baru hingga 35 ribu pelanggan di seluruh propinsi Gorontalo.

‎"PLN berharap penambahan daya pasok listrik bisa menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Gorontalo," kata dia.

Selain itu  PLTG Gorontalo juga berperan untuk memenuhi kebutuhan listrik di propinsi Sulawesi Utara malalui sistem interkoneksi kelistrikan Sulawesi Utara-Gorontalo (Sulutgo) 150 kV.‎ Total keseluruhan daya mampu sistem Sulutgo saat ini sebesar 414 MW dengan beban puncak mencapai 330 MW, ini artinya ada cadangan listrik sebesar 84 MW.

"Kehadiran PLTG Gorontalo juga merupakan bukti nyata dari sinergi BUMN yang terjalin dengan baik antara PLN dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai Kontraktor EPC. Menggunakan mesin pabrikan asal Amerika. Dalam program 35 ribu MW, Sulawesi secara keseluruhan akan mendapatkan alokasi pembangkit dengan total kapasitas mencapai 3.470 MW yang tersebar di Sulawesi dan pulau-pulau kecil sekitarnya," jelas dia.

Sofyan menuturkan, Presiden Jokowi mengapresiasi cepatnya pembangunan PLTG Gorontalo. Jokowi juga menekankan pentingnya listrik untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Karena tanpa listrik investor tidak akan masuk, tanpa listrik industri tidak akan berkembang.

Mengingat pentingnya listrik bagi kehidupan masyarakat, lanjut Sofyan, maka Presiden Jokowi mengeluarkan perpres 4 tahun 2016, untuk mempercepat infrastruktur kelistrikan. Hal ini perlu dukungan semua pihak dan harus dioptimalkan. (Dny/Ahm)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya