Menteri Perdagangan Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman

Kementerian Perdagangan terus memantau stok bahan pangan jelang Hari Raya Idul Fitri.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Jun 2016, 21:54 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2016, 21:54 WIB
Menteri Perdagangan Thomas Lembong
Kementerian Perdagangan terus memantau stok bahan pangan jelang Hari Raya Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan terus memantau stok bahan pangan jelang Hari Raya Idul Fitri. Sejauh ini, Kementerian Perdagangan memastikan bahwa stok bahan pangan masih cukup menghadapi lonjakan permintaan. 

Menteri Perdagangan Thomas Lembong mengatakan, stok bahan kebutuhan pokok jelang hari raya Idul Fitri mencukupi. Dengan demikian diharapkan tidak akan ada lonjakan harga yang tinggi jelas perayaan hari besar keagamaan tersebut. "Dalam penilaian kami, stok pangan aman, jadi semua tingkat stok di semua wilayah aman," ujar dia di Jakarta, Kamis (30/6/2016).

Khusus untuk daerah ‎yang terkena bencana beberapa waktu lalu seperti Purworejo dan Kebumen, Thomas menyatakan stok bahan kebutuhan pokok dan jalur distribusi telah pulih. Dengan demikian tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Kami prihatin daerah-daerah yang kena bencana alam karena hujan deras dan tanah longsor seperti di Purworejo, Kebumen. Kami pastikan stok dan jalur distribusi memadai, sementara ini kami cukup yakin kondisi aman," kata dia.

Namun ke depannya, Indonesia masih harus menghadapi potensi La Nina. Pada musim ini, intensitas hujan akan sangat tinggi sehingga berpotensi mengganggu pertanian, perikanan dan jalur distribusi barang.

"Ke depannya kami sadari aspek La Nina. Kebalikan dari El Nino tahun lalu. Tahun ini akan ekstra hujan‎, ekstra badai, berdampak pada tinggi gelombang di laut. Jadi di beberapa wilayah kami sudah melihat gelombang 3-4 meter bisa mempersulit angkutan laut termasuk bahan pokok. Jadi kami sudah mulai perencanaan dan survei untuk antisipasi itu," tandas dia.

Sebelumnya pada 25 Juni 2016, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyebut harga berbagai bahan pangan berangsur turun. Penurunan ini seiring dengan upaya pemerintah melakukan operasi pasar dan menjamin ketersediaan bahan pangan.

"Pangan itu bukan daging saja. Harga beras turun, harga cabai anjlok jadi Rp 37 ribu per kilogram di Pandeglang. Harga bawang juga jadi Rp 8.000 per kilogram di Enrekang. Minyak secara nasional turun 5,5 persen. Barang lain turun karena kami operasi besar-besaran," kata Amran.

Tak hanya itu, harga daging diyakini juga sudah turun. Hal ini disebabkan upaya pemerintah memotong rantai distribusi yang ada di pasaran. "Ada Rp 105 (ribu), kemudian ada juga di bawah Rp 100 (ribu). Tapi, tidak menyeluruh," imbuh dia.

Agar harga daging bisa terus turun hingga mencapai target yang diinginkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah juga sudah menyiapkan stok daging hingga 9 ton atau setara dengan 50 ribu ekor sapi.

"Itu harganya di bawah Rp 80 (ribu), ada Rp 75 (ribu), ada Rp 78 (ribu). Memang butuh waktu, tidak bisa sekaligus, tapi secara umum harga mulai turun. Stok dalam negeri saja cukup," kata Amran.

Meski menjamin ketersediaan daging sapi, Amran tidak bisa menjamin tidak ada kenaikan harga jelang Lebaran. Di sisi lain, daging ayam juga sudah memiliki stok hingga dua kali lipat dari kebutuhan.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya