Stok Susut Picu Harga Minyak Dunia Naik

EIA mengatakan persediaan minyak mentah turun 2,3 juta barel pada pekan yang berakhir di 15 Juli.

oleh Nurmayanti diperbarui 21 Jul 2016, 05:01 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2016, 05:01 WIB
Ilustrasi Harga Minyak
Ilustrasi Harga Minyak

Liputan6.com, New York - Harga minyak mentah dunia naik ditandai kenaikan harga minyak Amerika Serikat (AS) yang rebound dari posisi terendah dalam dua bulan. Ini setelah pemerintah AS melaporkan penurunan persediaan minyak mentah di tengah ekspektasi pasar yang khawatir tentang membanjirnya pasokan bahan bakar.

Melansir laman Reuters, Kamis (21/7/2016), harga kontrak minyak mentah berjangka Brent pada Agustus naik 50 sen atau 1 persen menjadi US$ 47,16 per barel. Sementara minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 24 sen atau 0,5 persen ke posisi US$ 44,89 per barel.

Adapun kontrak minyak WTI sebelumnya mencapai posisi terendah dalam dua bulan di posisi US$ 43,69 per barel. Itu adalah harga terendah untuk WTI sejak 10 Mei. Ini juga berada di bawah 100-hari rata-rata di posisi US$ 43,85 per barel.

EIA mengatakan persediaan minyak mentah turun 2,3 juta barel pada pekan yang berakhir di 15 Juli, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 2,1 juta barel.

"Sementara sesuai dengan harapan, penarikan ini cukup besar untuk memberikan dukungan, dan permintaan penyulingan minyak mentah tetap tinggi," kata John Kilduff, Rekanan di New York energy hedge fund Again Capital.

Sementara saham perusahaan bahan bakar motor di AS tercatat naik meskipun output bensin tergelincir 168 ribu barel per hari dan produksi kilang minyak mentah naik 319 ribu barel per hari, dipicu tingkat pemanfaatan yang naik 0,9 persentase menjadi 93,2 persen dari total kapasitas, data EIA menunjukkan.

"Kami terus melihat ini mempengaruhi bensin yang menunjukkan pasar secara fundamental tidak terdengarmempertahankan reli," kata Tariq Zahir, Pedagang di Tyche Capital Advisors, New York.

Perhatian pasar akhir-akhir ini tertuju pada kelebihan pasokan yang tak terduga dalam bahan bakar selama musim panas di AS.


Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya