CEO Ini Tulis Kartu Ultah untuk 7.000 Karyawannya

CEO ini berpendapat menulis kartu ucapan ulang tahun merupakan cara untuk mengenali setiap karyawan.

oleh Sorta Tobing diperbarui 29 Jul 2016, 19:01 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2016, 19:01 WIB
CEO Ini Tulis Kartu Ultah untuk 7.000 Karyawannya
CEO Ini Tulis Kartu Ultah untuk 7.000 Karyawannya

Liputan6.com, Jakarta - Hampir setiap hari Sheldon Yellon, CEO sebuah perusahaan properti, menulis tangan kartu ucapan untuk karyawannya yang berulang tahun. Belfor, nama perusahaannya, saat ini bernilai US$ 1,5 miliar dan memiliki 7.000 karyawan.

"Banyak orang mengatakan kepada saya untuk menempatkan konsumen terlebih dulu," kata Yellen kepada CNBC, Jumat (29/7/2016). "Tapi saya bilang, maaf, tapi karyawanlah yang lebih dulu."

Menurut dia, menulis kartu ucapan ulang tahun merupakan cara untuk mengenali setiap karyawan. Cara ini juga membuat karyawan lebih peduli dengan klien dan konsumen.

Yellen selalu memiliki tumpukan kartu ucapan kosong di meja kerja, koper, dan pesawat pribadinya. Ketika ia sedang bepergian jauh, ia akan menulis pesan selamat ulang tahun beserta anekdot dari memori tentang karyawan tersebut. Lalu, kartu itu akan dikirim ke karyawan melalui asistennya.

Kalau setiap kartu ditulis dalam waktu 30 detik, maka Yellen butuh 3.500 menit atau sekitar 58 jam waktunya setiap tahun untuk karyawan.

"Tidak butuh banyak waktu, tapi saya melihat posisi saya bekerja dengan orang-orang hebat," ujar dia. "Mereka telah berkorban untuk perusahaan, visi dan mimpi saya."

Tradisi ini telah berlangsung selama tiga dekade atau sejak Yellen membentuk perusahaannya. Ia tidak berhenti sejak saat itu. "Ini sebuah budaya perusahaan," katanya.

Selain menulis kartu ucapan ulang tahun, Yellen juga termasuk unik dalam memperlakukan telpon genggam. Ia  tidak punya telpon ganggih apalagi pintar. Yellen cukup senang dengan telpon flipnya yang jadul.

"Anda tidak bisa menunjukkan emosi dan belas kasih melalui telpon pintar," katanya. "Kalau ada yang mau bicara dengan saya, tinggal telpon, langsung saya angkat dan jawab."

Ia membenci telpon pintar karena membuat orang jadi tidak mau berbicara langsung. Ia sampai melarang karyawan membawa benda tersebut saat rapat. "Saya ingin orang berbicara dengan saya. Saya ingin mereka mendengar passion saya," katanya. (Sorta/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya