Ada Holding, Sektor Keuangan RI Bisa Saingi DBS Singapura

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengejar pendirian holding (induk usaha) di sektor keuangan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Sep 2016, 15:10 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2016, 15:10 WIB
Ada Holding, Sektor Keuangan RI Bisa Saingi DBS Singapura
Ada Holding, Sektor Keuangan RI Bisa Saingi DBS Singapura

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengejar pendirian holding (induk usaha) di sektor keuangan, termasuk perbankan juga perusahaan sekuritas pelat merah. Dengan pembentukan holding, kekuatan holding Indonesia akan setara dengan bank DBS Singapura.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan, PT Bank Mandiri Tbk menyambut baik pembentukan holding di sektor keuangan, meliputi Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Danareksa Sekuritas, dan lembaga keuangan lain termasuk perusahaan sekuritas lain.

"Senang kita kalau ada holding keuangan, meliputi Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN, Danareksa Sekuritas, dan lembaga keuangan lain. Tapi ini bukan merger ya, melainkan hanya ada induk usaha, operasionalnya diatur bersama," jelasnya saat Media Gathering‎ di Belitung, Kamis (22/9/2016).

Dengan pendirian holding ini, Rohan mengaku, ‎aset induk usaha sektor keuangan termasuk dari perbankan Indonesia dapat menyamai aset salah satu bank terbesar, DBS Singapura.

"Kalau ada holding, bisa sama kita kayak DBS," ujarnya.

Upaya pembentukan holding, lanjut Rohan, akan menciptakan peningkatan daya saing sektor keuangan nasional di kancah global. Paling penting, bank-bank BUMN akan semakin efisien dan kemudahan saat menerbitkan surat utang di pasar domestik maupun internasional.

"Kalau ada holding keuangan, kita lebih efisien, lebih seksi untuk mencari pembiayaan, nerbitin obligasi ‎bisa di accept market, jadi perusahaan yang lebih sehat. Daya saing dan daya tawar makin kuat," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya