Liputan6.com, Jakarta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tengah mengejar pendirian holding (induk usaha) di sektor keuangan, termasuk perbankan juga perusahaan sekuritas pelat merah. Dengan pembentukan holding, kekuatan holding Indonesia akan setara dengan bank DBS Singapura.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri, Rohan Hafas mengatakan, PT Bank Mandiri Tbk menyambut baik pembentukan holding di sektor keuangan, meliputi Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Danareksa Sekuritas, dan lembaga keuangan lain termasuk perusahaan sekuritas lain.
Baca Juga
"Senang kita kalau ada holding keuangan, meliputi Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BTN, Danareksa Sekuritas, dan lembaga keuangan lain. Tapi ini bukan merger ya, melainkan hanya ada induk usaha, operasionalnya diatur bersama," jelasnya saat Media Gathering‎ di Belitung, Kamis (22/9/2016).
Advertisement
Dengan pendirian holding ini, Rohan mengaku, ‎aset induk usaha sektor keuangan termasuk dari perbankan Indonesia dapat menyamai aset salah satu bank terbesar, DBS Singapura.
"Kalau ada holding, bisa sama kita kayak DBS," ujarnya.
Upaya pembentukan holding, lanjut Rohan, akan menciptakan peningkatan daya saing sektor keuangan nasional di kancah global. Paling penting, bank-bank BUMN akan semakin efisien dan kemudahan saat menerbitkan surat utang di pasar domestik maupun internasional.
"Kalau ada holding keuangan, kita lebih efisien, lebih seksi untuk mencari pembiayaan, nerbitin obligasi ‎bisa di accept market, jadi perusahaan yang lebih sehat. Daya saing dan daya tawar makin kuat," jelasnya.