Rupiah Terus Perkasa, Menuju Level 12.800 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat pada perdagangan Rabu pekan ini.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Sep 2016, 12:18 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2016, 12:18 WIB
20160913- Dolar AS Menguat Atas Rupiah-Jakarta-Angga Yuniar
Petugas tengah menata mata uang dolar di Jakarta, Rabu (13/9). Dolar AS mulai menguat terhadap rupiah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Hasil debat calon presiden AS masih menjadi sentimen penekan dolar AS. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (28/9/2016), rupiah dibuka di angka 12.934 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 12.955 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah berada masih mampu bertahan di bawah 13.000 per dolar AS atau berada di kisaran 12.910 per dolar AS hingga 12.940 per dolar AS. Jika dihitung sejak awal tahun, rupiah mampu menguat 6,24 persen.

Sedangkan Berdasarkan Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 12.926 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.027 per dolar AS.

Dolar AS kembali melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Hal tersebut membuat rupiah ikut menguat. Pelemahan dolar AS pada hari ini masih terkena imbas hasil debat calon presiden AS kemarin.

"Setelah debat kemarin, banyak pelaku pasar yang keluar dari perdagangan jangka pendek," jelas analis Credit Agricole SA David Forrester.

"Dolar AS mungkin ada risiko penurunan jelang pemilihan Presiden AS dan akan tergantung kepada jajak pendapat," imbuh Forrester.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, uang tebusan yang terus bertambah seiring dengan naiknya deklarasi dan repatriasi tax amnesty terus mendorong optimisme di pasar keuangan domestik bahkan mampu menutupi sentimen negatif dari pencapaian target pajak yang sangat minim.

Rupiah berhasil menguat ke bawah 13.000 per dolar AS pada perdagangan Selasa bersamaan dengan pelemahan dolar AS di pasar Asia. "Hari ini penguatan rupiah bisa tertahan oleh dolar AS yang kuat serta harga minyak yang terkoreksi cukup tajam hingga dini hari tadi," jelas Rangga. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya