Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Selasa (27/9/2016) mengalami apresiasi 0,66 persen atau 86 poin ke level 12.955 per dolar Amerika Serikat (AS).
Penguatan mata uang Garuda ini dipacu dari derasnya aliran uang yang masuk dari program pengampunan pajak (tax amnesty) jelang tenggat waktu periode I.
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan, banjir dana dari tax amnesty mempengaruhi pergerakan kurs rupiah hari ini. Namun pemerintah tetap akan melihatnya tidak hari ke hari saja.
Baca Juga
"Untuk berbagai macam indikator seperti kurs, tidak berdasar harian. Adanya arus masuk (dana tax amnesty) dan jelang deadline pasti akan mempengaruhi. Tapi kita akan lihat secara keseluruhan," jelas Sri Mulyani di kantor pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Selasa ini.
Pemerintah, Ia menuturkan, akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar target penerimaan pajak. Salah satunya berasal dari tax amnesty selama tiga periode atau sembilan bulan.
"Tax amnesty sembilan bulan. Saya akan lihat evaluasi setelah periode I dan kita lihat apa yang bisa diperbaiki. ke depan, tax amnesty juga akan memperkuat basis pajak kita," papar Sri Mulyani. (Fik/Ahm)
Advertisement