Saka Energi Temukan 300 Juta BOE Cadangan Migas Blok Pangkah

Saat ini produksi migas Saka di Blok Pangkah berasal dari lapangan Ujungpangkah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 30 Sep 2016, 18:46 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2016, 18:46 WIB
Saka Energi Temukan 300 Juta BOE Cadangan Migas Blok Pangkah
Saka Energi Temukan 300 Juta BOE Cadangan Migas Blok Pangkah

Liputan6.com, Surabaya - Cadangan minyak dan gas (migas) yang ditemukan PT Saka Energi Indonesia (SEI/Saka) di sumur eksplorasi Sidayu-4V, Blok Pangkah, lepas pantai Jawa Timur, semakin membuktikan kemampuan anak usaha PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk mengembangkan sumber energi baru dalam negeri.

CEO PT Saka Energi Indonesia, Tumbur Parlindungan menuturkan temuan cadangan migas dari lapisan Tuban, Kujung-1 dan Ngimbang di sepanjang jalur JS-1 (JS-1 Ridge) ini memiliki kisaran potensi sumber daya migas sebesar 300 juta BOE.

"Kegiatan eksplorasi yang kami lakukan ini menindaklanjuti temuan cadangan migas di sumur eksplorasi Sidayu-3ST1 setahun lalu," tutur Tumbur kepada Liputan6.com, Jumat (30/9/2016).

Tumbur mengatakan, penemuan cadangan migas Sidayu-4V tersebut menjadi bagian akhir dari tahapan eksplorasi struktur Sidayu. Beranjak dari temuan itu, Saka akan melanjutkan langkahnya untuk pengajuan proses Plan Of Development (POD).

"Harapan kami, temuan cadangan sumber daya migas ini di lapangan Sidayu ini mampu berproduksi signifikan di tahun 2020," kata Tumbur.

Beranjak dari temuan cadangan migas tersebut, Tumbur berharap, Saka semakin terdorong untuk tetap melanjutkan kegiatan eksplorasi migasnya. Prospek Ini guna mewujudkan potensi sumber daya migas dengan melakukan pengeboran di bagian utara dan barat Blok Pangkah pada 2017-2018.

"Jadi, apa yang sudah kami identifikasi cadangan migas itu akan menjadi prospek pengembangan lapangan berikutnya yang akan ditemukan sampai akhir tahun 2018. Mudah-mudahan, mulai tahun 2022 sudah bisa berproduksi," ucap Tumbur.

Sementara, Saka juga memiliki hak partisipasi di sejumlah wilayah kerja non operator, dan beberapa di antaranya telah berproduksi. Masing-masing dari wilayah kerja tersebut adalah Ketapang PSC, Southeast Sumatra PSC, Muriah PSC, Fasken area dan Bangkanai PSC.

"Tapi, untuk yang Muara Bakau PSC masih dalam tahapan pengembangan. Satunya lagi adalah West Bangkanai PSC juga dalam tahap eksplorasi," kata Tumbur.

Ia menuturkan, saat ini produksi migas Saka di Blok Pangkah berasal dari lapangan Ujungpangkah. Sedangkan, Sidayu akan menjadi lapangan ke dua dengan memanfaatkan fasilitas produksi yang digunakan di lapangan Ujung Pangkah.

"Saat ini, kajian Geologi dan Geofisika sedang dimaksimalkan. Selanjutnya, disusul pengeboran 1 sumur eksplorasi pertama pada akhir tahun 2017. Ya, sekarang sedang kami mantapkan optimalisasinya," ujar Tumbur.

Saat ini portofolio anak usaha PGN di bidang eksplorasi migas ini mencakup tiga wilayah kerja yang dioperasikan anak-anak usahanya, seperti Pangkah PSC, South Sesulu PSC, dan Wokam II PSC.

Untuk wilayah kerja Pangkah berada di lepas pantai bagian timur dari Laut Jawa. Sedangkan, wilayah kerja South Sesulu tepat di lepas pantai Kalimantan Timur dan Wokam-II PSC ada diantara kepulauan Aru dan Papua, yang diakuisisi Saka pada tiga bulan lalu.‎ (Dian K/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya