Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan cadangan minyak nasional turun dalam dua tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh penurunan tren eksplorasi migas.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, cadangan minyak nasional turun dari 3.624 juta barel (MMSTB) pada 2014 menjadi 3.603 MMSTB pada 2015. Padahal, jumlah lapangan minyak di Indonesia mengalami kenaikan dari 741 lapangan pada 2014 menjadi 757 lapangan di 2015.
"Cadangan minyak kita terlihat dari 2014 terus menurun. Kalau dilihat jumlah lapangan itu meningkat, tapi cadangannya menurun," ujar dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Baca Juga
Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, menurunnya tren eksplorasi ini karena masih rendahnya harga minyak di pasar internasional. Hal ini membuat para kontraktor minyak di dalam negeri mengurangi kegiatannya eksplorasinya.
"Situasi eksplorasi belum menggembirakan karena insentifnya kecil dan harga rendah. Investasi di hulu turun akan berimbas pada hilirnya. Hilirnya ada kalau hulunya hidup," kata dia.
Sudirman menuturkan, penurunan cadangan minyak yang terjadi dalam dua tahun berturut-turut belum pernah terjadi sebelumnya. Sehingga untuk mengatasi hal ini, perlu adanya terobosan untuk mendorong kembali kegiatan eksplorasi.
"Ini tidak pernah terjadi dalam sejarah, dua tahun turun terus. Yang kita lakukan harus tetap cari jalan. Makanya sebagai rekomendasi, kita sedang kaji betul bagaimana cara cari terobosan untuk eksplorasi," ujar dia. (Dny/Ahm)
Advertisement