Harga Minyak Naik Sentuh Level Tertinggi Sejak Juni

Harga minyak naik pada penutupan perdagangan kemarin, sentuh level tertinggi sejak Juni

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 06 Okt 2016, 05:30 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 05:30 WIB
Harga Minyak Jatuh Gara-gara Yunani
Harga minyak mentah acuan AS turun 7,7 persen menjadi US$ 52,53 per barel dipicu sentimen krisis penyelesaian utang Yunani.

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak naik pada penutupan perdagangan kemarin, sentuh level tertinggi sejak Juni setelah pemerintah AS melaporkan penurunan stok mingguan.

Harga minyak acuan Brent naik 89 sen atau 1,8 persen ke level US$ 51,76. Pada perdagangan kemarin, Brent sempat sentuh US$ 52,09.

Sementara harga minyak AS, West Texas Intermediate naik US$ 1,14 atau 2,3 persen ke level US$ 49,83 setelah sempat sentuh US$ 49,97, level tertinggi sejak Juni.

Cadangan minyak AS tutu 3 juta barel menjadi 499,7 barel pada pekan 30 September, menurut laporan Energy Information Administration. Itu menjadi penurunan mingguan kelima berturut-turut.

Analis yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan membangun 2,6 juta barel. Tapi American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok perdagangan, Selasa menetapkan ekspektasi pasar untuk penurunan persediaan dengan melaporkan penurunan 7,6 juta barel

Dilansir dari CNBC, Kamis (6/10/2016), penurunan ini terjadi karena kilang memangkas produksi dan impor minyak pun turun 125 ribu barel per hari.

Sementara persediaan bensin naik 222 ribu barel, jauh dari prediksi analis yang memperkirakan 702 ribu.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya