Bos IMF Puji Kesuksesan Jokowi Reformasi Ekonomi Indonesia

Direktur IMF mengatakan banyak perkembangan dan kerja sama yang ditunjukkan oleh Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

oleh Vina A Muliana diperbarui 07 Okt 2016, 11:07 WIB
Diterbitkan 07 Okt 2016, 11:07 WIB
Direktur IMF mengungkap  banyak perkembangan dan kerja sama yang ditunjukkan oleh Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Direktur IMF mengungkap banyak perkembangan dan kerja sama yang ditunjukkan oleh Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memberikan pujian atas perkembangan ekonomi yang dialami oleh Indonesia.

Lagarde menilai reformasi kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu memberikan dampak positif.

Reformasi kebijakan ekonomi Indonesia, khususnya pengurangan subsidi BBM, dinilai telah memberikan ruang fiskal bagi pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan.

Melansir imf.org, Jumat (7/10/2016), hal ini disampaikan oleh Lagarde dalam konferensi pers di Kantor Pusat IMF, Washington DC. Lagarde mengatakan, banyak perkembangan dan kerja sama yang ditunjukkan oleh Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

"Akan sangat menyenangkan untuk dapat menyaksikan secara langsung reformasi yang sedang dilakukan" ujar dia.

Saat menanggapi tentang penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank 2018 di Bali, Lagarde menilai Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang tangguh. Hal ini karena ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh di tengah perekonomian global yang tengah lesu.

"Saya pikir pertemuan ini akan sangat penting bagi Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan salah satu kawasan di dunia yang tetap tumbuh cukup kuat, di mana terdapat kerja sama regional melalui ASEAN, ASEAN+3, dan sebagainya," kata Lagarde.

Pertemuan tahunan IMF akan diadakan di Indonesia pada 2018. Sebelumnya IMF mengumumkan pertumbuhan ekonomi dunia di kuartal IV 2016 sebesar 3,1 persen dan diproyeksikan naik mencapai 3,4 persen pada 2017. (Vna/Ahm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya