3 Kesalahan Terbesar Saat Negosiasi Gaji

Banyak orang mengakui salah satu bagian tersulit saat wawancara kerja adalah berbicara mengenai gaji

oleh Dhita Koesno diperbarui 13 Okt 2016, 19:01 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 19:01 WIB
3 Kesalahan Terbesar Saat Negosiasi Gaji
3 Kesalahan Terbesar Saat Negosiasi Gaji

Liputan6.com, New York - Banyak orang menyatakan salah satu bagian tersulit saat wawancara kerja adalah berbicara mengenai gaji dan tunjangan. Ketika pembicaraan beralih ke kompensasi, rata-rata para pelamar kerja merasa gugup atau tidak nyaman sehingga enggan untuk melanjutkan berbicara tentang gaji dan tunjangan yang mereka harapkan untuk posisi yang dilamar.

Kesalahan-kesalahan inilah yang nantinya akan merugikan selama Anda bekerja. Dikutip dari laman Monster.com, ada 3 hal yang paling umum dilakukan dan berikut tips untuk menghindarinya:

Kesalahan 1: Memikirkan Diri Sendiri

Meskipun penting menghargai kemampuan yang dipunyai pada posisi pekerjaan Anda, tapi perlu diingat bahwa gaji hanyalah angka. Kebanyakan orang terpaku pada tingginya jumlah atau angka ajaib yang ditawarkan.

Biasanya orang cenderung bernegosiasi tentang kebutuhan pribadinya sendiri karena mereka bisa bereaksi langsung secara emosional di tempat.

Presiden Wyatt & Jaffe di Minneapolis, Mark Jaffe merekomendasikan agar pelamar kerja berhenti memikirkan nilai gaji tertentu sebagai simbol status dan akui saja bahwa itu hanya sejumlah uang untuk membayar beberapa tagihan.

Jika gaji Anda terbatas, tanyakan saja hal lain yang bermanfaat seperti bonus atau tunjangan yang didapat sehingga nilainya bisa mencapai sesuai dengan yang Anda harapkan

 Kesalahan 2: Hanya Mengandalkan Percakapan Awal

Sebaiknya mintalah perusahaan untuk memasukkan sesuatu dan menuliskan tuntutan yang Anda inginkan dalam perjanjian tertulis, jangan pernah berpikir dan percaya dengan pembicaraan yang disampaikan di awal, ini merupakan bagian penting dari proses negosiasi sehingga kedua belah pihak memang terlihat serius.

Ketika perusahaan membuat tawaran untuk gaji yang akan Anda terima, minta perjanjian tertulisnya, katakan Anda perlu waktu 1-2 hari untuk memikirkan tawaran tersebut dan akan membicarakannya terlebih dahulu dengan keluarga atau pasangan sebelum mengambil keputusan.

Jangan langsung menerima atau menolak tawaran yang diberikan. Berikan reaksi dengan cara akan mempertimbangkan terlebih dahulu dan biasanya perusahaan akan mengerti hal ini.

Kesalahan ketiga

Kesalahan 3: Langsung Mengambil Tawaran Pertama - atau Menolak Bernegosiasi

Kebanyakan orang gugup saat berbicara dan bernegosiasi soal gaji dengan perusahaan. Dua hal yang umum dilakukan: menolak bernegosiasi soal gaji dan menerima tawaran yang diajukan perusahaan pertama kali tanpa ada perlawanan.

Sebaiknya pikirkan sejak awal apakah tawaran yang diberikan sesuai dengan yang Anda harapkan. Pahamilah bahwa ada tiga sampai empat komponen yang termasuk dalam penggajian: gaji pokok, bonus jika ada, asuransi kesehatan dan tunjangan-tunjangan lainnya. Hal ini perlu diperhitungkan untuk total gaji yang Anda terima.

Selama bernegosiasi, dan ada pertanyaan, jujurlah ​​tentang kompensasi Anda saat ini. Jangan mengarang dan berlebihan saat mengajukannya.

Saat bernegosiasi, soal gaji merupakan hal penting, sampaikan saja jika perusahaan dapat memberikan tambahan, katakan Anda akan dengan senang hati menerimanya. Namun jangan sampai berlarut-larut dalam hal ini.

Misalnya jika perusahaan menawarkan X, Anda kembali tawarkan Y, jika mereka mengatakan kami tidak bisa untuk menerima tawaran Y, tapi akan menawarkan Z. Pada saat itulah Anda ambil keputusan ya atau tidak.

Sebagian besar pengusaha biasanya berharap ada tanggapan dari pelamar saat mereka mendiskusikan soal gaji. Sebagai pelamar kerja Anda perlu tahu bagaimana cara menghindari kesalahan besar dan percaya diri saja jika Anda bisa mendapatkan gaji terbaik sesuai yang diharapkan dan sesuai kemampuan yang Anda miliki.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya