6 Kesalahan Saat Negosiasi Kenaikan Gaji

Jika Anda ingin bernegosiasi kenaikan gaji, Anda haurs menghindari beberapa kesalahan agar negosiasi berjalan sukses.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Jul 2016, 06:01 WIB
Diterbitkan 02 Jul 2016, 06:01 WIB
6 Kesalahan Saat Negosiasi Kenaikan Gaji
Jika Anda ingin bernegosiasi kenaikan gaji, Anda haurs menghindari beberapa kesalahan agar negosiasi berjalan sukses.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa pekerja mungkin pasrah dengan gaji yang mereka terima, sementara pekerja lainnya berusaha memberanikan diri untuk bernegosiasi agar gaji mereka naik.

Jika Anda ingin bernegosiasi kenaikan gaji, Anda haurs menghindari beberapa kesalahan agar negosiasi berjalan sukses. Mengutip dari CNBC, berikut 6 kesalahan saat negosiasi kenaikan gaji:

1. Tidak realistis

Ketika Anda ingin bernegosiasi kenaikan gaji, Anda harus meminta kenaikan gaji secara realistis. Realistis di sini berarti Anda mempertimbangkan kinerja Anda selama ini, posisi Anda saat ini, dan kondisi perusahaan Anda.

Beberapa pekerja yang telah berhasil menerima kenaikan gaji memberikan saran untuk meminta kenaikan gaji maksimal 10 persen dari gaji Anda saat ini.

2. Tidak fleksibel

Negosiasi bertujuan agar kedua belah pihak menerima keuntungan. Pada saat Anda bernegosiasi, tidak fleksibel dengan permohonan yang Anda berikan tidak akan memberikan hasil. Atasan Anda mungkin saja akan langsung menolak mentah-mentah permohonan yang Anda ajukan.

3. Tidak berbicara langsung

Anda mungkin sering mengajukan permohonan cuti maupun izin melalui surat elektronik atau menitip pesan kepada teman Anda. Sayangnya, pada saat negosiasi kenaikan gaji, cara ini tidak efektif.

Anda harus berbicara langsung ketika bernegosiasi kenaikan gaji Anda. Selain menghindari kesalahpahaman, dengan berbicara langsung atasan Anda tidak akan bisa menghindar untuk bernegosiasi dengan Anda.

Cepat tersinggung

4. Cepat tersinggung

Pada saat bernegosiasi gaji, Anda tentunya tahu bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan bisnis. Jangan tersinggung dengan keputusan yang dia berikan. Atasan Anda melihat kinerja Anda, dan kondisi keuangan kala itu, bukan berdasarkan opini pribadi.

5. Hanya fokus pada kenaikan gaji

Sebelum bernegosiasi gaji, Anda harus mempunyai rencana cadangan. Jika permohonan yang Anda ajukan tidak bisa diterima, ajukan permohonan lain di luar gaji. Anda bisa meminta keuntungan berupa cuti tambahan, atau beasiswa pendidikan dari perusahaan tersebut.

6. Buat atasan Anda marah

Hal yang perlu ada pertimbangkan saat bernegosiasi gaji adalah Anda ingin meminta kenaikan gaji, bukan mengundurkan diri dari perusahaan Anda.

Anda harus beragumen dengan jelas, tanpa membuat atasan Anda marah. Ingat bahwa setelah negosiasi berakhir, Anda tetap harus bekerja di bawah atasan Anda (Aldo Lim/Ndw).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya