Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjamin PT Pertamina (Persero) tidak akan rugi meski menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah terpencil dengan harga yang sama dengan wilayah perkotaan dalam program BBMÂ Satu Harga.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, Kementerian ESDMÂ bersama dengan Pertamina sedang mencari cara, untuk merealisasikan keinginan Presiden Joko Widodo agar BBMÂ di Indonesia satu harga.
"Kami sedang mencoba kalkulasi semua dengan baik," kata Wiratmaja, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/10/2016).
Advertisement
Kementerian ESDM dan Pertamina saat ini sedang menghitung semua proses pengiriman BBM ke wilayah terpencil. Setelah itu kemudian akan dikalkulasikan dan mencari cara agar Pertamina akan tetap mendapat keuntungan saat menyalurkan BBM ke wilayah tersebut.
Baca Juga
"Jadi nantinya dihitung secara nasional di sisi negatif di sisi positif jadi secara total harus positif harus untung. Karena itu kita hitung secara corporate harus untung," tutup Wiratmaja.
Sebelumnya pada 18 Oktober 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggulirkan Program BBM Satu Harga melalui PT Pertamina (Persero). Jokowi meminta agar harga BBM di Jawa sama dengan di Papua.
Jokowi menceritakan dasar permintaan penyamarataan harga BBM di Papua karena kerap mendapatkan laporan langsung dari warga setempat. Mereka mengeluhkan harga BBM di wilayah mereka sangat jauh di atas penetapan pemerintah. Di beberapa wilayah, harga bahkan mencapai Rp 60 ribu bahkan Rp 100 ribu per liter.
"Saya sering kali mendapatkan informasi dari masyarakat waktu salaman, bisik-bisik ke saya jika BBM di sini harga Rp 60 ribu waktu di Wamena, BBM di sini kadang sampai 100 ribu. Kemarin ke kapolda saya cek apa benar harga seperti itu dan betul ternyata," ujar Jokowi saat meresmikan Program BBM Satu Harga di Kabupaten Yahukimo, Papua, Selasa (18/10/2016).
Oleh karena itu, sejak setahun lalu Jokowi memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Rini Soemarno untuk mencari cara membuat harga BBM di Papua sama seperti di wilayah lain. "Harga BBM di barat maupun tengah memang harus sama dari dulu harus sama," tegas Presiden.
Menurut dia pemerataan perlu ada, meski Jokowi mengaku bila secara hitungan, memasok BBM dengan harga penetapan pemerintah membuat Pertamina menanggung rugi.
"Dirut sampaikan kalau hitungan harga sama rugi Rp 800 miliar. Saya sampaikan ini bukan masalah untung rugi, tapi masalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Rp 800 miliar itu terserah dicarikan subsidi silang dari mana. Itu urusan Pertamina, tapi yang saya mau ada keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia sehingga harganya sekarang hari ini di seluruh kabupaten yaitu 6.450 per liter untuk Premium," tegas Presiden. (Pew/Gdn)