Liputan6.com, Jakarta - Hari Listrik Nasional ke 71 harus menjadi momentum peningkatan elektrifikasi nasional, guna meningkatkan daya saing. Lantaran program pemerataan kelistrikan masih belum tercapai.
"Hari listrik seharusnya menjadi momentum bagi PLN secara konsisten meningkatkan kecukupan pasokan listrik. Pengenaan tarif listrik yang berorientasi kepada kemampuan masyarakat dan keseimbangan penggunaan batu bara, gas, energi terbarukan serta konservasi energi," kata Anggota Komisi VII DPR Rofi Munawar, di Jakarta, Kamis (27/10/2016).
Rofi menuturkan, program listrik 35 ribu Mega Watt (MW) yang dijagokan Pemerintah untuk mengentaskan kekurangan listrik masih jauh dari target. Hal itu karena kendala pada masalah teknis dan non teknis dalam prosesnya.
"Beragam peresmian yang dilakukan harus dibarengi dengan komitmen menyelesaikan proyek tersebut hingga akhir, agar tidak mandek," ungkap Rofi.
Sebelumnya menurut Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuturkan meski program kelistrikan 35 ribu MW yang beroperasi hanya bisa terwujud 20 ribu MW hingga target waktu yang telah ditetapkan pada 2019, tetapi sudah lebih unggul dibanding pemerintahan sebelumnya.
"Permasalahan kalau jadinya 20 ribu MW dalam 5 tahun, ini sudah banyak. Coba lihat 40 tahun ke belakang per lima tahun ada 20 ribu MW tidak? Tidak ada. Mungkin hanya 5 ribu, ini sudah mengebut sekali," ujar dia.
Jonan mengungkapkan, saat ini baru ada satu persen pembangkit dari program 35 ribu MW yang beroperasi‎. Sedangkan 24 persen sudah masuk konstruksi, dan 24 persen sudah masuk dalam tahap jual beli listrik (Power Purchase Agreement‎/PPA). Sedangkan pembangunan jaringan transmisi kelistrikan yang sudah beroperasi mencapai 8 persen dan dalam tahap konstruksi 40 persen.
"Itu (perkembangan pembangunan pembangkit 35 ribu MW) separuh sekitar 18 ribu, dari 35 ribu MW‎," tutur Jonan.
Jonan menuturkan, perkembangan program listrik 35 ribu MW tersebut akan meningkatkan penyebaran kelistrikan (rasio elektrifikasi) di Indonesia. Dalam dua tahun, rasio elektrifikasi naik dari 85 persen menjadi 88 persen.
"Harapannya 95 sampai 97 persen. Hanya pemerataannya harus jalan. Ini yang jadi satu tantangan sendiri untuk pemerintah dan PLN," tutur Jonan.
DPR Minta PLN Kenakan Tarif Listrik Sesuai Kemampuan Masyarakat
Hari listrik nasional mesti jadi momentum PLN secara konsisten meningkatkan kecukupan pasokan listrik.
diperbarui 27 Okt 2016, 14:49 WIBDiterbitkan 27 Okt 2016, 14:49 WIB
Petugas PLN memperbaiki jaringan listrik di kawasan Pondok Ranji, Tangerang Selatan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Kecelakaan Truk Barang Terjadi Setiap Hari, Apa yang Salah?
Platform Digital dari Telkom Ini Beri Akses Pinjaman Modal untuk UKM, Bukan Sekadar Jualan
Potret 6 Keluarga Artis Beda Agama Rayakan Natal 2024, Rukun dan Saling Menghormati
Performa Manchester City Menurun Drastis, Kinerja Pep Guardiola Makin Dipertanyakan
'Nyenggol' Pengunjung Organ Tunggal, Pria di Lampung Tewas Kena Tikam
Pesawat Azerbaijan Airlines Menuju Rusia Jatuh di Kazakhstan, 32 Penumpang Selamat
Chintya Gabriella Dimintai Pertanggungjawaban ke DCDC Pengadilan Musik karena Ambisius, Dihadapkan Pada Pidi Baiq dan Budi Dalton
Stigma dan Asumsi Keliru Jadi Alasan Sulitnya Penyandang Disabilitas Netra Dapat Kerja
BGN Tanggapi Isu Program Makan Bergizi Gratis Pungut Biaya Tambahan
Jaga Libur Nataru 2024/2025 dengan Humanis dan Siaga, 752 Personel Pengamanan Wilayah PT KA Bandung Perketat Keamanan
Memahami Fungsi Pengawasan dalam Manajemen Modern
Pendeta di Inggris Dipaksa Minta Maaf Usai Bilang ke Anak-anak kalau Sinterklas Itu Tidak Nyata