Peringati Hari Oeang, Sri Mulyani Beberkan Fungsi Keuangan Negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti Hari Oeang yang ke-70 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pagi ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 31 Okt 2016, 10:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2016, 10:00 WIB
20161027 Bahas APBN 2017, Sri Mulyani Ajak Pengusaha Ikut Program Tax Amnesty
Menkeu Sri Mulyani dan Wamen Mardiasmo saat konferensi pers APBN 2017 di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (27\10). Sebagian pengusaha dan perusahaan di sektor minerba dan migas tidak patuh membayar pajak. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti Hari Oeang yang ke-70 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pagi ini. Pada upacara tersebut, Sri Mulyani berperan sebagai pembina upacara.

Dalam upacara tersebut, Sri Mulyani mengatakan, keuangan negara memiliki peran yang penting bagi perkembangan suatu negara, termasuk sebagai identitas.

"Keuangan negara pada awal kemerdekaan kita disimbolkan pencetakan dan penerbitan uang Indonesia merupakan simbol penting untuk menunjukkan dan menyatakan suatu kemerdekaan dan kedaulatan RI," kata dia dalam upacara tersebut, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Senin (31/10/2016).

Dia menerangkan, keuangan negara terus mengalami perkembangan. Saat ini, keuangan negara berperan dalam menghimpun penerimaan negara.

"Saat ini keuangan negara telah berkembang dan semakin luas yg meliputi seluruh penerimaan negara baik dari pajak, kepabeanan, maupun penerimaan bukan pajak," jelas dia.

Lalu, keuangan negara juga mencakup aspek belanja negara. Bukan hanya untuk membayar gaji pegawai pemerintah, namun juga untuk mengentaskan kemiskinan.

"Keuangan negara mencakup belanja negara baik membayar pegawai, guru, dokter tentara, polisi, hakim, maupun belanja untuk membantu masyarakat miskin membangun infrastruktur dan menyelenggarakan layanan pendidikan, kesehatan dan menjaga keamanan negara," jelas dia.

Dia mengatakan, peran keuangan negara sangat kompleks namun penting dalam kehidupan negara. Oleh karenanya, dia mengingatkan peserta upacara yang berasal dari jajaran Kementerian Keuangan untuk memiliki keahlian dan pengetahuan yang baik. Serta, lanjut dia, harus amanah dan profesional.

"Kita harus mampu menjadikan keuangan negara sebagai alat negara mencapai keadilan sosial, menjaga kesatuan, dan keutuhan negara," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya