Kadin Desak PLN Bangun Pembangkit Listrik di Indonesia Timur

Kadin menyatakan energi merupakan komponen penting dalam membangun industri perikanan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 02 Nov 2016, 17:55 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2016, 17:55 WIB
2016324-Pelelangan-Ikan-Muara-Angke-Jakarta-FF
Ikan yang telah dibekukan dilelang di pelelangan ikan Muara Angke, Jakarta, Kamis (24/3). Pada 2015 secara total Indonesia telah memanfaatkan potensi ekonomi sektor kelautan sekira Rp350 triliun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak PT PLN untuk membangun pembangkit listrik di Indonesia bagian timur. Hal tersebut diperlukan untuk mendorong industri perikanan di wilayah tersebut.

Wakil Ketua Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, energi merupakan komponen penting dalam membangun industri perikanan. Lantaran untuk membangun pusat pengolahan ikan dan gudang penyimpanan ikan diperlukan kecukupan listrik.

"PLN mesti bangun listrik di Indonesia Timur dan sentra perikanan itu dalam waktu cepat, biar industri perikanan jalan," kata dia di Kantor Kadin Kuningan Jakarta, Selasa (2/11/2016).

Dia menuturkan, berkembangnya industri perikanan akan membawa dampak positif bagi ekonomi setempat. Perkembangan industri perikanan bisa menyediakan banyak lapangan pekerjaan. Sementara, dengan kondisi saat ini justru banyak ikan yang terbengkalai karena industri perikanan tak tumbuh.

"Ikan itu kemarin dapat di Morotai 10-20 tuna yang harganya Rp 200 juta dikubur karena sudah tidak segar dan kapalnya tidak ada yang datang ke sana," jelas dia.

Dia menuturkan, untuk mendorong sektor perikanan sejatinya PLN tak boleh hanya menimbang untung rugi. Yugi meminta, sebagai perusahaan pelat merah juga harus menimbang masalah sosial.

"Itu agen pembangunan harus ada sisi sosialnya. Kalau itu belum untung apa gunanya PLN. Menghidupi industri lain. PLN tetap dibayar tapi balik modalnya lebih lama, tapi  industrinya hidup," kata dia. (Amd/Ahm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya