Kekayaan Alam Indonesia Justru Bisa Jadi Ancaman

Berbagai cara ditempuh, salah satunya merusak rasa persatuan Indonesia.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 07 Nov 2016, 12:10 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2016, 12:10 WIB
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan adanya ancaman yang membayangi Indonesia.
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan adanya ancaman yang membayangi Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia cukup beruntung karena memiliki sumber daya alam yang berlimpah. Namun kekayaan alam yang berlimpah tersebut justru bisa menjadi ancaman karena ada pihak-pihak lain yang mengincarnya.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengingatkan adanya ancaman yang membayangi Indonesia. Dia menerangkan, Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa. Namun, kekayaan ini bakal menjadi ancaman karena menimbulkan rasa iri pada negara lain.

"Kelebihan Indonesia ini menjadi ancaman juga karena Presiden Soekarno mengatakan kelak negara di dunia akan iri terhadap kekayaan Indonesia," ujar dia saat menghadiri Rapat Pimpinan Nasonal X Direktorat Jenderal Pajak (DJP) 2016 di Kantor Pusat DJP, Senin (7/11/2016).

Atas hal tersebut negara-negara lain berupaya merebut kekayaan alam Indonesia tersebut. Berbagai cara ditempuh, salah satunya merusak rasa persatuan Indonesia.

"Presiden Jokowi saat di sumpah di Senayan dalam pidatonya mengatakan bahwa kaya akan sumber daya alam akan jadi petaka dan Indonesia direbutkan berbagai lini tapi yang dirongrong kondisi dalam negerinya, kebinekaan yang digoyang-goyang, cara terhadap asing kemudian hari," jelas dia.

Lebih lanjut, hal itu sebagaimana terjadi di Libya dan Irak. Di mana, kini negara tersebut diliputi konflik. Oleh karena itu, dalam acara ini Gatot memberikan wawasan kebangsaan pada aparat pajak. Dia berharap, aparat pajak mengetahui kondisi yang terjadi pada bangsa ini.

"Sehingga diharapkan seluruh kepala kantor, eselon II, III bisa mengetahui benar bahwa ini memang terancam karena semua butuh bangsa ini. Kemudian tahu situasi dan tahu menyikapi dan bisa lebih kerja keras lagi, karena urat nadi kehidupan bangsa ini 72 persen di tangan pajak. Sehingga bisa membangun lebih baik lagi," tandas dia. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya