Liputan6.com, Jakarta - Guna mengejar target pembangunan jalan tol 1.000 kilometer (km) hingga 2019, pemerintah akan melelang dua proyek jalan bebas hambatan pada tahun depan. Dua proyek itu adalah tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang sepanjang 120 Km dan Bawen-Yogyakarta 71,56 km.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, pemerintah telah merealisasikan pembangunan jalan tol sepanjang 176 km dalam dua tahun terakhir. Sementara itu, targetnya 1.000 km sampai dengan periode 2019.
"‎Saat ini ada 30 proyek jalan tol yang sedang dalam tahap konstruksi sepanjang 1.300 km, termasuk proyek Trans Jawa dan Sumatera," ia menerangkan di Jakarta, Rabu (9/11/2016).
Advertisement
Baca Juga
Herry memastikan, ‎pemerintah sudah memasuki penawaran tender. Ada enam proyek yang dilelang dan empat di antaranya telah diumumkan pemenangnya. Sementara dua proyek jalan tol lain bakal ditenderkan tahun depan.
"Ada dua proyek jalan tol yang akan ditender di 2017, yakni tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang dan Bawen-Yogyakarta," jelas Herry.
Proyek jalan tol Bawen-Yogyakarta, kata dia, memiliki panjang 71,56 km dengan nilai investasi sekitar Rp 12 triliun-13 triliun. Tol ini bagian dari proyek jalan bebas hambatan Semarang-Solo yang masih dalam tahap konstruksi. Tol tersebut akan mendukung pengembangan destinasi wisata Candi Borobudur.
Sementara tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang sepanjang 120 km, diakui Herry, akan tersambung dengan tol Jagorawi dari Jakarta ke Sukabumi yang sedang dibangun. Jakarta-Bandung terhubung tol Cikampek dan Cipularang.
"Tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang ini bisa jadi alternatif kalau terjadi kemacetan lalu lintas atau kepadatan trafik di Sukabumi yang banyak dikunjungi wisatawan," terangnya.
Herry bilang, studi kelayakan (feasibility study/FS)‎ jalan tol Sukabumi-Ciranjang-Padalarang telah dimulai sejak 2009, sehingga perlu ada revisi.
"Sebelum penawaran tender di akhir 2017 semoga bisa direvisi. Kami juga sudah koordinasi dengan Bank Dunia untuk melihat kemungkinan menerima skema dukungan dari mereka bahwa proyek ini memang sudah siap dan bisa dikerjasamakan dengan institusi multilateral seperti Bank Dunia," paparnya.
Menurut Herry, salah satu tantangan Indonesia dalam membangun jalan tol adalah akuisisi lahan. Ada skema swasta menalangi dulu dana pembebasan lahan, lalu pemerintah menggantinya.
"Akuisisi jalan tol Trans Jawa ‎dan bagian dari Trans Sumatera rute Bakauheni-Terbanggi Besar sepanjang 135 Km akan selesai di Desember ini," dia menandaskan. (Fik/Gdn)