Liputan6.com, Jakarta Indonesia dinilai memiliki fundamental ekonomi yang kuat untuk bisa menjaga pertumbuhan yang stabil setiap tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan ekonomi Indonesia yang masih bisa tumbuh 5 persen meski ekonomi global tengah melambat.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anton J Supit menyatakan, dengan fundamental yang kuat, ekonomi Indonesia mampu melewati banyak tantangan baik sisi internal maupun eksternal. Kekuatan ekonomi Indonesia ini pun mendapat pengakuan dari pihak asing.
"Pada waktu krisis moneter, ada pengamat asing yang mengatakan memerlukan seseorang yang jenius untuk membangkrutkan Indonesia. Dengan kata lain impossible. Karena negara lain masih susah, kita masih bisa tumbuh 5 persen," ujar dia dalam acara Ekonomi Indonesia Menyongsong 2017 di SCTV Tower, Jakarta, seperti ditulis Minggu (20/11/2016).
Advertisement
‎Selain itu, dengan kembali masuknya Sri Mulyani Indrawati ke dalam pemerintah, lanjut Anton, menambah keyakinan pada pelaku usaha dan investor akan perekonomian Indonesia ke depan. Sebab, kebijakan yang dikeluarkan oleh orang nomor 1 di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tersebut dinilai lebih realistis.
"Itupun gak lepas setelah Ibu Sri Mulyani kembali memperkuat kepercayaan diri pelaku usaha. Fiskal kita ini akan betul-betul jadi perhatian serius dan ditangani secara baik. OJK juga makin hari makin kuat," kata dia.
‎Adanya paket kebijakan ekonomi hingga jilid 14 juga dinilai akan membantu perkuat perekonomian Indonesia. Dengan demikian, kata Anton, Indonesia bisa mengontrol perekonomiannya sendiri dan tidak perlu selalu bergantung kondisi ekonomi global.
"Yang bisa kita kontrol yang bisa dilakukan dengan baik. Seperti paket ekonomi sampai 14," tandas dia.