Ini Sebab Pasar RI Rentan Kena Serbuan Teh Impor

Serbuan produk teh impor dari negara lain akan berakibat fatal bagi Indonesia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Nov 2016, 18:43 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2016, 18:43 WIB

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Teh Indonesia menyatakan Indonesia saat ini kebanjiran impor teh asal negara lain, termasuk Vietnam dengan nilai dan volume paling besar. Serbuan produk teh impor dari negara lain ini akan berakibat fatal bagi Indonesia.

Ketua Umum Asosiasi Teh Indonesia Dede Kusdiman mengatakan, volume impor teh Indonesia dari beberapa negara mencapai 24 ribu ton sepanjang 2014. Kemudian turun menjadi lebih dari 15 ribu ton teh di 2015, terbesar dari Vietnam. Jumlah tersebut naik signifikan bila dibandingkan 10 tahun lalu yang impornya baru sebesar 3.000 ton.

"Teh impor ini dengan mudah masuk ke Indonesia tanpa regulasi ketat dari pemerintah, tidak ada yang disaring. Tanpa ada syarat apapun, padahal kualitas teh mereka lebih rendah dengan harga jual 50-60 persen dari harga jual teh Indonesia ," ujar dia saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (21/11/2016).

Menurut Dede, produk impor teh asal negara lain bebas melenggang masuk ke Indonesia karena tidak ada ketentuan uji kandungan pestisida. Hal ini diakuinya sangat berbahaya bagi masyarakat Indonesia. Juga menyangkut imej produk teh lokal di mata dunia.

"Kalau tidak diuji besaran kandungan pestisida, produk teh misalnya dari Vietnam masuk ke Indonesia dengan harga lebih murah dan kualitas lebih rendah, lalu dicampur dengan produk kita, diekspor ke Eropa dengan merek Indonesia dengan harga mahal, itu akibatnya fatal buat kita. Mereka tahunya ini produk Indonesia, padahal itu produk campuran, sehingga merugikan nama kita," jelasnya.

Sementara apabila Indonesia mengekspor teh ke negara lain, dikatakan Dede, pemerintah dan pengusaha harus melalui proses yang sangat ketat. Ada uji kandungan pestisida, syarat ISO yang harus dipenuhi, dan lainnya.

"Makanya kita usulkan supaya dikeluarkan aturan dari Kementerian Perdagangan supaya produk teh impor yang masuk ke sini harus diuji kandungan pestisidanya. Usulan ini sudah disampaikan ke pemerintah lama sekali, tapi belum keluar juga," keluh Dede.

Impor Teh Melonjak

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Indonesia mengimpor teh senilai US$ 26,24 juta sepanjang Januari-Oktober 2016, naik dari sebelumnya US$ 19,90 juta di periode yang sama 2015. Sementara di Oktober ini, nilai impor sebesar US$ 1,57 juta atau turun dari Oktober 2015 yang realisasinya US$ 3,08 juta.

Dari nilai impor teh US$ 26,24 juta di 10 bulan ini, paling banyak pasokan teh dari Vietnam ke Indonesia senilai US$ 13,17 juta. Disusul Kenya yang mengimpor US$ 4,47 juta, India senilai US$ 2,22 juta, Sri Lanka dengan nilai impor US$ 2,06 juta, dan Tanzania senilai US$ 711,44 ribu. Sementara negara lainnya memasok teh ke Indonesia senilai US$ 3,60 juta.(Fik/Nrm)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya