Cara Menteri Amran Atasi Tingginya Harga Cabai

Gerakan tanam cabai di pekarangan rumah dapat mengurangi belanja ibu rumah tangga.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 22 Nov 2016, 14:44 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 14:44 WIB

Liputan6.com, Depok - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengajak ibu rumah tangga memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk menanam cabai. Langkah itu dijalankan untuk mengatasi kenaikan harga cabai sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.

Amran mendata, jumlah ibu di Indonesia mencapai 126 juta jiwa. Adapun, 67 juta jiwa berstatus sebagai ibu rumah tangga. Apabila mereka menanam minimal 20 batang pohon cabai di perkarangan rumah maka bisa menghemat Rp 30 triliun per tahun.

"Target kami tanam 20 cabai sehingga bisa menghasilkan 10 kg. Bayangkan kalau harga cabai Rp 50 ribu saja dikalikan per tahun 600 ribu ton, maka penghematan belanja per tahun adalah Rp 30 triliun," ujar Amran, Selasa (22/11/2016).

Gerakan tanam cabai di pekarangan rumah dapat mengurangi belanja ibu rumah tangga, kemudian menekan inflasi, dan menekan kemiskinan. "Tujuannya itu, kebutuhan cabai terpenuhi dan pasti sehat karena diambil dari perkarangan rumah," ungkap Amran.

Pada 2017, pemerintah menargetkan Gerakan Tanam Cabai (Gertam) di perkarangan rumah bisa mencapai 50 juta pohon. Sementara Kementerian Pertanian hanya menyiapkan 10 juta pohon lengkap dengan polybag yang akan dibagikan secara gratis untuk seluruh Indonesia.

"Luas perkarangan rumah mencapai 10,2 hektare. Gerakan dimulai dari Kota Depok sudah memulai. ini merupakan instruksi presiden," Amran menandaskan.

Untuk diketahui, harga cabai di pasar tradisional Jakarta terpantau tinggi. Pedagang Pasar Kebayoran Lama, Imam (31) mengatakan, tingginya harga cabai disebabkan oleh kondisi cuaca yang buruk. Pasokan cabai tersendat dan berpengaruh pada jumlah pasokan cabai di pasar.

"Keriting masih sama aja, Rp 70 ribu per kg," kata dia kepada Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama Jakarta, Senin (21/11/2016). Harga cabai keriting telah mencapai Rp 65 ribu per kg saat di Pasar Induk Kramatjati. "Keriting di Induk Rp 65 ribu per kg," kata dia.

Namun begitu, dia menuturkan harga komoditas lain perlahan menurun. Harga tomat turun Rp 2 ribu dari pekan lalu Rp 12 ribu per kg menjadi Rp 10 ribu per kg. Kemudian, harga cabai rawit merah turun Rp 10 ribu dari pekan lalu Rp 60 ribu per kg menjadi Rp 50 ribu per kg. "Rawit sama tomat turun, lainnya masih mahal," kata dia. (Andi/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya